Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/07/20 |
|
Kamis, 20 Juli 2006
|
|
Judul: Perang Tuhan, cara Tuhan! Tuhan yang empunya peperanganlah yang memiliki hak menentukan strategi yang tepat dan jitu untuk menghancurkan musuh-musuh. Oleh karena itu, Israel tidak perlu meragukan siasat perang Tuhan yang memang terkadang atau bahkan sering kali melampaui daya akal dan kecerdikan manusia. Jelas sekali peperangan menghancurkan Yerikho adalah peperangan Tuhan. Andil pasukan Israel hanya sebatas mengelilingi kota itu sesuai dengan perintah Tuhan dan dengan urut-urutan tertentu yang menunjukkan bahwa peperangan ini sama sekali tidak memakai taktik militer. Namun demikian, walaupun bagi manusia cara Tuhan ini tidak masuk akal, kita bisa belajar beberapa hal. Pertama, taktik Tuhan ini mendorong umat Tuhan beriman sungguh-sungguh kepada-Nya dan bukan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Kedua, bagi penduduk Yerikho, musuh Israel, demonstrasi yang ditunjukkan pasukan Israel dengan mengelilingi kota mereka, secara mental telah meneror mereka. Ketiga, Tuhan bertindak dengan cara yang tidak terduga, namun umat Tuhan harus siap menindaklanjutinya dengan mengerjakan bagian mereka (21-24). Keempat, akibat dari cara Allah yang unik ini, kabar keperkasaan Tuhan yang menyertai Yosua dan Israel tersebar luas di negeri musuh (27). Tidak selalu Tuhan bertindak dengan menyertakan mukjizat-Nya yang kasat mata, ada bagian umat Tuhan harus bertindak dalam iman dengan mengangkat senjata mereka. Hal itu kelak makin nyata dalam peperangan- peperangan berikutnya. Namun, yang penting kita sadari adalah mukjizat Allah tidak pernah berhenti, meskipun tindakan pelaksanaannya seringkali tidak terlihat. Ketakutan para musuh bahkan sebelum berperang serta pertobatan musuh menjadi sekutu sering terjadi karena mukjizat operasi Roh Kudus dalam diri seseorang. Ingat: Syarat untuk berhasil menyelami rencana Allah hanya satu. Ikuti tiap petunjuk dan kebenaran firman-Nya!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |