Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/07/19 |
|
![]() |
|
Sabtu, 19 Juli 2025 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Kepercayaan Yulius kepada juru mudi dan nahkoda terbukti sebagai kesalahan. Angin badai turun dan melanda kapal dengan dahsyat. Hasilnya, bukannya tiba di tujuan, mereka malah hanyut di laut selama berhari-hari. Segala ilmu dan teknik pelayaran mereka tidak banyak menolong. Tindakan mereka menjadi simpang siur. Dengan susah payah mereka menaikkan sekoci kapal dan memasang alat-alat penolong (16-17), tetapi kemudian mereka membuang muatan dan alat-alat kapal ke laut (18-19). Keputusasaan menjadi tak terhindarkan (20). Di satu sisi, demikianlah akibat dari mengabaikan peringatan sahabat. Di sisi lain, Paulus yang diabaikan tidak balas mengabaikan mereka. Dengan tegas ia mengingatkan mereka akan peringatannya, tetapi ia masih berupaya untuk menyemangati mereka atas dasar janji Allah (21-26). Meski para awak kapal berusaha melarikan diri dan para prajurit harus membuang sekoci (30-32), ia tetap menasihati dan melayani mereka (33-35). Karena Paulus, semua orang kembali bersemangat, makan sampai kenyang, dan bertahan sampai mereka mencapai daratan dengan selamat, termasuk para tahanan yang hampir dibunuh (36-44). Meski tidak mudah, mengikuti teladan Paulus yang tidak mengabaikan ketika diabaikan adalah kewajiban orang Kristen. Hal-hal tertentu seperti latar belakang yang tidak begitu terkenal, postur tubuh yang mungil, dan status yang dipandang sebelah mata mungkin membuat kita cenderung diabaikan. Jangan berkecil hati! Saat krisis terjadi, kebenaran akan terbukti dan suara kita akan berdampak besar. Hendaknya kita tidak berpaling dari jiwa-jiwa yang membutuhkan pelayanan kita. Jadilah cerminan kasih Allah yang terus menghibur, memelihara, dan menyelamatkan, bahkan mereka yang dahulu tidak percaya dan menolak-Nya sekalipun. Dahulu, atau bahkan sampai sekarang, kita pun pernah mengabaikan suara-Nya, tetapi kita terus dipanggil, dinasihati, dan dilindungi oleh-Nya. Karena itu, marilah kita juga terus berupaya untuk bisa menyemangati, melayani, dan melindungi sesama kita. [PHM] Baca Gali Alkitab 3 Orang bilang, "Hindsight is 20/20", yang artinya ketika kita melihat ke belakang dan mengamati insiden yang sudah terjadi, kita dapat dengan mudah mengkritik apa-apa saja yang kita anggap salah. Kita kerap berkomentar, "Kenapa dia begitu?", "Seharusnya dia begini!", atau "Kalau saja aku jadi dia, aku pasti pakai cara ini dan itu!" Ketika kita membaca kisah Alkitab tentang tokoh tertentu, kita bisa mencibir atas kesalahan tokoh itu. Namun, seandainya kita berada di kapal yang sama dengan dia, mampukah kita mengambil tindakan yang lebih baik dan melakukan hal yang benar? Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |