Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/07/19

Sabtu 19 Juli 2008

1Samuel 31:1-13
Rasa keadilan

Judul: Mengakhiri hidup
Kitab 1 Samuel ditutup dengan kisah tragis kekalahan pasukan Israel, kematian putra-putra Saul dalam peperangan, dan bagaimana Saul mengakhiri hidupnya. Saul bunuh diri (ayat 4) karena ia tidak mau ditangkap hidup-hidup oleh musuhnya. Ia tidak mau dipermalukan oleh mereka.

Upaya Saul mempertahankan wibawanya sebagai seorang raja setelah ia mati, tidak berhasil. Memang ia berhasil menghindar dari menjadi bulan-bulanan para musuhnya. Waktu itu, kebiasaan raja-raja yang menang adalah mengarak tawanannya sebagai bukti keberhasilan dalam perang. Apalagi bila yang berhasil ditawan adalah seorang raja, tentu saja raja itu akan diperlakukan secara hina dan memalukan. Namun kita melihat bahwa setelah Saul mati pun, orang-orang Filistin tetap saja mempermalukan dia. Kepalanya dipancung dan diarak ke mana-mana untuk menjadi bahan tertawaan dan hinaan penduduk musuh, sedangkan mayatnya digantung di tembok kota. Dengan demikian, walau Saul sudah tidak dapat merasakan perbuatan sadis orang Filistin, tetap saja perlakuan tersebut merendahkan statusnya sebagai raja.

Syukur kepada Tuhan, ada rakyat yang masih setia dan hormat kepada Saul. Penduduk kota Yabesy-Gilead tak pernah lupa bahwa Saul pernah menolong mereka dari sikap kejam bangsa Amon, musuh mereka (1Sam. 11). Merekalah yang dengan gagah berani menerobos masuk ke kota Filistin dan merebut kembali mayat pahlawan-pahlawan Israel. Saul dan putra-putranya mendapatkan penghormatan yang semestinya.

Bukan bagaimana cara mati yang menentukan hina -- mulia seseorang, melainkan bagaimana orang lain melihatnya. Sikap penduduk Yabesy-Gilead, dan nanti Daud di 2 Samuel 1 menunjukkan rasa kasih dan hormat kepada sosok yang dulu pernah cemerlang. Buat kita, biarlah bukan bagaimana sikap orang terhadap kita yang utama, melainkan bagaimana Tuhan menyapa kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org