Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/07/16 |
|
Selasa, 16 Juli 2019 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Setiap manusia di segala tempat dan waktu merindukan perdamaian. Perdamaian adalah situasi berhentinya perselisihan, yang menyebabkan terwujudnya keadaan tenteram dan tenang. Tetapi dalam kenyataan, sering kali perdamaian hanya menjadi harapan belaka. Sejarah diisi oleh konflik dan permusuhan yang membuyarkan harapan manusia akan perdamaian. Bagaimana kita menghayati hidup dalam damai menurut ajaran Alkitab? Sebagai orang Kristen yang mendambakan kedamaian, kita dapat belajar dari perikop hari ini. Di dalam nas ini, kita dapat melihat bagaimana Allah menampakkan diri kepada umat Israel lewat Hari Raya Pendamaian (2). Untuk itulah, Harun sebagai Imam dari umat Israel harus membawa satu ekor lembu jantan muda untuk menghapus dosanya sendiri dan keluarganya, selain satu ekor domba jantan muda untuk kurban bakaran (3, 6). Umat Israel pada hari pertemuan itu wajib menyiapkan dua ekor kambing jantan untuk kurban penebusan dan satu ekor domba jantan untuk kurban bakaran (7). Salah satu dari kambing jantan yang kena undi harus dilepaskan ke padang belantara, sementara satu lagi harus disembelih (8-10). Melalui upacara kurban, Allah yang penuh kasih karunia memberi dirinya dikenali. Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah yang menginisiasi perdamaian. Melalui upacara kurban, Allah juga memulihkan umat dari dosa-dosanya. Makna pendamaian adalah ketika Allah dan umat dikaribkan kembali. Allah mendekatkan Diri kepada manusia. Kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah kurban yang sempurna, yang mendamaikan Allah dengan segala ciptaan-Nya (bdk. 2Kor. 5:19, Ibr. 10:14). Maka setiap kali kita mempraktikkan perintah Yesus untuk mengampuni yang bersalah, melayani yang terabaikan, dan melakukan berbagai pengurbanan demi terwujudnya dunia yang lebih baik, sesungguhnya kita sedang menyatakan damai dari Allah kepada dunia. Doa: Tuhan, tolong kami menjadi juru damai di mana pun Engkau menempatkan kami sesuai dengan mau-Mu.[SB]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |