Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/07/13 |
|
Rabu, 13 Juli 2011
|
|
Judul: Anugerah untuk orang berdosa Bagaimana Rahab menyatakan imannya? Pertama, ia menyatakan bahwa ia tahu Tuhanlah yang menyerahkan negeri Kanaan kepada bangsa Israel (9). Dari mana pengetahuan itu kalau bukan dari Tuhan? Kedua, ia tahu bahwa Tuhan telah memimpin Israel menaklukkan Mesir, menyeberangi laut Teberau, dan mengalahkan raja-raja Amori (10). Berita itu telah didengar oleh bangsa-bangsa yang tinggal di Kanaan dan mereka menjadi ngeri. Ketiga, ia mengaku bahwa Tuhan Allah Israel adalah "Allah di langit di atas dan di bumi di bawah" (11). Ini adalah pernyataan teologis yang dalam. Bagaimana Rahab bisa memiliki pemahaman iman seperti itu? Pasti bukan dari bangku sekolah teologi atau kelas-kelas pengajaran doktrinal. Hanya satu yang pasti, Allah telah menyatakan diri-Nya, lewat alam yang adalah karya ciptaan-Nya (Mzm. 19) atau lewat sejarah Israel yang terbaca oleh bangsa-bangsa Kanaan. Iman Rahab juga terlihat dengan jelas dari permintaannya kepada dua mata-mata Israel agar mereka menyelamatkan Rahab dan keluarganya ketika Tuhan menyerahkan Yerikho ke dalam tangan Israel kelak ( 12-13). Ini adalah pernyataan iman yang dinamis, yang percaya bahwa Tuhan akan bertindak sesuai kedaulatan dan kuasa-Nya. Anugerah Tuhan tidak pandang bulu. Oleh karena itu kita tidak boleh menghakimi orang yang menerima anugerah Tuhan. Kita malah harus bersyukur dan mendorong orang tersebut merespons anugerah itu dengan sikap yang sepadan, yaitu dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadinya (lihat sikap kedua mata-mata kepada Rahab; ayat 14-20). Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |