Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/07/12

Sabtu 12 Juli 2008

1Samuel 25:23-44
Bermurah hati

Judul: Pembawa damai
Salah satu ciri penting anak-anak Allah adalah membawa damai, di mana saja ia berada (Mat. 5:9). Hal ini tidak mudah. Jangankan mendamaikan orang lain, diri sendiri pun seringkali tidak luput dari permusuhan dunia ini. Dunia ini penuh dengan permusuhan, kedengkian, dan sikap-sikap yang berpusat pada diri sendiri.

Kontras dengan Nabal, suaminya yang bertindak bodoh menyulut api peperangan (ayat 17), Abigail menunjukkan sikap yang rendah hati dengan menyongsong Daud yang bergegas menyerang rumah mereka (ayat 23). Ia menawarkan perdamaian dengan mempersembahkan makanan yang dibutuhkan Daud dan para pengikutnya (ayat 18). Dengan tulus ia mengakui kesalahan Nabal, sebagai kecerobohan dirinya (ayat 28). Ini sikap yang terpuji. Yang menggejala sekarang ini adalah orang pura-pura tidak tahu, bahkan melindungi, anggota keluarga yang bersalah. Jangankan minta maaf, bukan tidak mungkin orang yang menjadi korban justru dikecam.

Abigail dengan kecantikannya bisa saja menggoda Daud untuk membinasakan Nabal. Tentu ia akan menjadi janda yang \'berbahagia\' karena mendapat kesempatan dinikahi Daud, petualang perkasa. Akan tetapi, Abigail tidak demikian. Ia tidak egois, apalagi mencari kesempatan dalam kesempitan. Kemudian akan terlihat bahwa ketulusan dan kearifan Abigail membuahkan kedamaian. Panas hati Daud menjadi surut. Ia bahkan bersyukur belum sampai mengumbar dendam yang dapat mengakibatkan banjir darah (ayat 33-34). Nabal sendiri kemudian mendapatkan hukuman dari Tuhan (ayat 38-39). Sedangkan Abigail akhirnya dipersunting oleh Daud.

Mengambil peran sebagai pembawa damai, memang tidak selalu mudah. Apalagi jika kita atau keluarga yang tersangkut masalah berada pada pihak yang salah dan kalah. Kita akan cenderung membela diri. Belajar dari situasi yang dihadapi Abigail, maka cara yang terbaik adalah mengalah dan mengakui kesalahan kita, bila kita memang bersalah. Biasanya orang pun akan bersedia memaafkan kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org