Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/07/09 |
|
![]() |
|
Rabu, 9 Juli 2025 (Minggu ke-4 sesudah Pentakosta)
|
|
Bukan sekali atau dua kali Paulus terancam karena dia bersaksi. Setelah rentetan peristiwa sulit yang dia hadapi, kini ia kembali diadili. Keingintahuan sang kepala batalion tentang apa yang sebenarnya dituduhkan kepada Paulus membuatnya kembali membawa Paulus ke hadapan Makamah Agama, yang kini personilnya mencakup imam kepala, orang Farisi, dan orang Saduki (22:30). Dalam ketegaran hati, Paulus menyaksikan bahwa dia tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah, meski itu berbuahkan tamparan dari orang-orang yang berdiri di dekatnya (23:1-2). Tidak mudah memang menyampaikan kebenaran di antara orang-orang yang tidak mau mendengarkan. Sebaik apa pun kebenaran itu dinyatakan, mereka hanya akan mendengar apa yang mau mereka dengar. Keteguhan Paulus terlihat dari jawaban demi jawaban yang dia lontarkan (23:3-6). Dia tidak tergoyahkan oleh apa yang orang lain pikirkan atau ucapkan, bagiannya adalah menyatakan kebenaran yang dia terima dari Allah dan yang dia pegang. Kekacauan yang terjadi karena perbedaan pandangan dan pertengkaran menjadi kesempatan bagi Paulus untuk dibawa kembali ke markas dan keluar dari segala keributan (23:7-10). Ada banyak orang yang mengelilinginya dengan tuduhan, tetapi pada akhirnya Tuhan sendiri yang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya, "Teguhkan hatimu" (23:11). Dunia mungkin menghakimi dan menolak kita. Namun, jika Tuhan berada di sisi kita, tidak ada yang perlu ditakutkan untuk meneruskan langkah kita. Layaknya Paulus yang diteguhkan untuk bersaksi di Yerusalem dan juga bersaksi di Roma, kita pun diteguhkan untuk bersaksi dan terus bersaksi di mana pun kita tinggal, bekerja, dan melayani. Peneguhan itu berlaku bagi setiap orang percaya. Jika kemarin Tuhan memampukan kita untuk melewati tantangan, maka hari ini dan besok pun Tuhan pasti akan memampukan kita untuk menghadapi segala tantangan hidup ini. Hal yang penting bagi kita adalah tetap teguh hati untuk terus berdiri di sisi di mana Tuhan berada. [RBM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |