Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/07/03 |
|
![]() |
|
Kamis, 3 Juli 2025 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)
|
|
Bagaimana kita bisa membedakan suara Tuhan dan suara yang lain? Lalu, bagaimana seandainya suara Roh Kudus berbeda pada suatu waktu dan waktu lainnya? Mana yang harus kita pilih? Rasul Paulus telah membulatkan hatinya untuk pergi ke Yerusalem. Dalam perjalanan, tepatnya ketika ia dan rekan-rekannya singgah di Tirus dan Kaisarea (3, 8), dua kali ia diberi nasihat yang terkesan aneh. Nasihat pertama datang dari murid-murid Paulus. Oleh kuasa Roh, mereka menasihati Paulus untuk tidak pergi ke Yerusalem (4). Nasihat kedua datang dari orang-orang di rumah Filipus. Atas perkataan Roh Kudus melalui Agabus bahwa Paulus akan diikat dan diserahkan, mereka meminta agar Paulus tidak pergi ke Yerusalem (10-12). Kedua nasihat itu sama-sama berasal dari Roh Kudus. Lalu, ketika Paulus tidak menuruti nasihat tersebut, apakah itu artinya dia tidak menaati Roh Kudus? Tentu saja tidak. Pasalnya, nasihat tersebut bukanlah perintah, melainkan pemberitahuan bahwa Rasul Paulus akan mengalami penderitaan yang besar, dan juga suatu bentuk perhatian dari murid-murid dan rekan-rekan yang mengasihi dia. Rasul Paulus dihadapkan dengan dua pilihan yang tidak salah. Pasalnya, kedua pilihan itu berasal dari Roh Kudus. Pilihan yang satu adalah menghindari risiko, sedangkan pilihan yang satunya lagi adalah mengambil risiko tersebut. Akan tetapi, tekad Paulus begitu kuat hingga dia rela mati demi pemberitaan Injil Tuhan Yesus (13). Oleh karena tekad inilah, Paulus mengambil pilihan kedua dan tetap pergi ke Yerusalem. Kita bisa melihat bahwa Allah bukanlah pribadi yang otoriter. Dia memberikan pilihan dan menyadarkan kita akan risiko yang akan kita hadapi nanti. Dalam kehidupan kita sebagai anak Tuhan, kadang-kala kita diberi pilihan: apakah kita mau tinggal dalam zona nyaman dan melayani Tuhan seadanya, atau mengambil langkah lebih jauh dan menghadapi risiko demi pelayanan Tuhan yang lebih luas. Tentunya, pilihan untuk terus maju dan percaya kepada kehendak Tuhan adalah pilihan paling tepat. [YGM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |