Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/07/01 |
|
Rabu, 1 Juli 2009
|
|
Judul: Musuh dalam selimut Daud pun tak lepas dari \'musuh dalam selimut\'. Orang itu malah pergi beribadah sama-sama dengan Daud (ayat 13-15). Tak heran Daud merasa dikhianati (ayat 21-22). Akibatnya muncul perasaan terluka dan tertekan (ayat 4-5). Dalam situasi demikian, yang ingin Daud lakukan adalah melarikan diri dan mencari tempat yang aman untuk bersembunyi (ayat 6-8). Apakah kita dapat menganggap Daud sebagai pengecut? Tentu tidak. Kita belum lupa bagaimana Daud begitu berani menghadapi dan kemudian mengalahkan Goliat, raksasa Filistin. Lalu mengapa Daud bersikap seperti itu? Karena ia tidak ingin membalas. Yang ia cari hanyalah Allah. Ia meminta agar Allah memerhatikan masalahnya dan mendengarkan permohonannya (ayat 2-3). Ia meminta Allah bertindak atas orang yang berkhianat itu (ayat 9-11, 16). Permohonan itu didasarkan pada iman bahwa Allah akan membebaskan dia (ayat 17-20, 24). Daud percaya bahwa Allah akan memelihara orang-orang kepunyaan-Nya. Karena itu, Daud menghimbau agar orang lain pun menyerahkan beban mereka kepada Allah daripada menanggung hal itu sendirian (ayat 23, band. 1Ptr. 5:7). Pengalaman Daud mungkin bagian pengalaman kita juga. Menghadapi sikap orang yang memusuhi kita saja sudah tidak menyenangkan, apalagi bila harus menanggung pengkhianatan dari orang yang karib dengan kita atau saudara seiman kita. Walau demikian pembalasan dendam bukanlah sebuah jalan keluar, mencari keadilan dari pengadilan dunia juga tidak selalu memecahkan masalah. Meneladani Daud, marilah kita serahkan masalah hanya kepada Allah. Datanglah kepada Dia yang akan menghakimi orang-orang jahat. Dia yang setia, akan senantiasa bersedia menolong dan melindungi kita dari orang yang bermaksud jahat terhadap kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |