Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/06/28 |
|
![]() |
|
Sabtu, 28 Juni 2025 (Minggu ke-2 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam hidup ini jika kita tidak tahu mana kualitas yang baik dan yang buruk, maka memilih akan menjadi tindakan yang menyulitkan. Bacaan hari ini memperlihatkan dan membandingkan kehidupan beriman berdasarkan aturan yang diterima Musa di gunung Sinai dan aturan perjanjian baru dalam Kristus Yesus. Ada tiga hal yang perlu kita perhatikan. Pertama, Musa menerima perintah Allah di atas Gunung Sinai. Kehadiran Allah di Sinai penuh dengan api, kegelapan, badai, suara sangkakala, dan suara yang menggetarkan. Musa yang dipanggil dan menerima aturan firman Allah itu ketakutan dan gemetar (18-21). Kedua, Gunung Sion melambangkan perjanjian baru melalui Yesus. Kehadiran Allah memberikan sukacita dan kedamaian. Oleh karena itu, kita datang kepada "Yerusalem surgawi, " dengan persekutuan para malaikat, jemaat sulung yang terdaftar di surga, dan Yesus sebagai pengantara perjanjian baru (22-24). Ketiga, penulis Kitab Ibrani memperingatkan agar kita tidak menolak Allah yang berbicara kepada kita melalui Yesus, seperti orang-orang yang menolak Musa di Sinai. Allah akan mengguncang segala sesuatu sehingga hanya yang tidak terguncangkan yang akan tetap ada (23-29). Dari ketiga hal tersebut, kita belajar tentang gambaran hubungan manusia dengan Allah di bawah Hukum Taurat, di mana dosa menghasilkan ketakutan dan hukuman. Gambaran tersebut kontras dengan gambaran hubungan baru dengan Allah melalui iman kepada Yesus, di mana kita menerima pengampunan, kasih karunia, dan pengharapan. Bersyukurlah kita semua yang menerima kasih karunia Kristus Yesus di dalam hidup kita. Sebab, kita yang sudah hidup dalam kasih karunia Kristus Yesus memperoleh jaminan keselamatan. Sebagai pewaris kerajaan Allah, kita harus tetap setia dan beribadah kepada Allah. Kerjakanlah bagian kita masing-masing menurut cara yang diperkenan Allah! Ingat, kita diundang beribadah dengan rasa hormat dan takut akan Allah karena Dialah yang menganugerahkan kepada kita kerajaan yang tidak terguncangkan! [SNP] Baca Gali Alkitab 13 Perjumpaan Allah dengan Musa melambangkan perjanjian lama. Pengalaman ini menekankan betapa kudus dan menakutkannya kehadiran Allah. Gunung Sion melambangkan perjanjian baru yang penuh dengan sukacita, keselamatan, dan kasih karunia. Hal itu menggambarkan bahwa di dalam Kristus, kita tidak lagi hidup dalam ketakutan dan hukuman, tetapi dalam sukacita dan damai sejahtera. Kerajaan Allah adalah kekal dan tidak terguncangkan, dan sebagai penerima kerajaan ini, kita harus hidup dengan penuh rasa syukur, hormat, dan takut akan Allah. Penting bagi kita mendengarkan dan menaati suara Allah dan hidup dengan rasa syukur dan hormat karena menerima kerajaan yang kekal dan tidak terguncangkan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |