Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/06/28 |
|
Kamis, 28 Juni 2007
|
|
Judul: Tuhan atau manusia? Kadang pandangan rohani kita ekstrim. Misalnya, kita berpikir bahwa jika Allah campur tangan dalam kehidupan kita, kita tidak perlu lagi bantuan manusia. Bila kita baca Alkitab dengan pertolongan Roh, kita tidak perlu menggali dengan teliti. Bila Tuhan ingin menyembuhkan kita, kita tidak perlu lagi berobat ke dokter. Pandangan demikian tidak serasi dengan ajaran tentang kedaulatan Allah atas segala sesuatu dan tidak didukung oleh contoh dalam Alkitab. Perjalanan Israel dari Mesir menuju Kanaan, dari tanah perbudakan menuju tanah perjanjian, adalah inisiatif Tuhan. Itulah jawaban Tuhan atas permohonan mereka (Kel. 2:23-25). Sepanjang perjalanan mereka, Tuhan tetap menyatakan pimpinan dan penyertaan-Nya. Salah satunya melalui kehadiran tiang awan (11, 34). Ini merupakan petunjuk, kapan mereka berangkat dan kapan harus berhenti. Bahkan urutan suku dalam rombongan juga disesuaikan dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya (14-28). Namun, Musa meminta Hobab, keponakan istrinya, untuk tinggal bersama mereka (29). Padahal Hobab bukanlah warga Israel. Meski pemimpin, Musa tahu batas kemampuannya. Ia sadar bahwa ia perlu pertolongan Hobab untuk memandu Israel menjelajahi padang gurun. Musa tahu bahwa Tuhan memimpin mereka melalui awan dan api. Tetapi ia tetap perlu nasihat dari orang yang kenal benar kondisi daerah yang harus mereka lalui. Hobab akan berguna bagi kelancaran perjalanan umat, maju mengikuti pimpinan Tuhan. Meski ada Hobab, keputusan Tuhan tetap mereka utamakan. Maka Musa selalu menaikkan pujian dan permohonan kepada Tuhan, saat berangkat maupun saat beristirahat. Jelas bagi kita bahwa pimpinan dan penyertaan Tuhan bukanlah meniadakan kemungkinan untuk menerima pertolongan orang di sekitar kita. Sebaliknya, keberadaan orang yang mampu untuk menolong, hendaknya tidak serta merta membuat kita melupakan Tuhan dan keharusan untuk takut akan Dia serta bergantung penuh pada-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |