Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/06/23 |
|
Selasa, 23 Juni 2015
|
|
Judul: Gagalnya sebuah ambisi Sementara Adonia mengadakan perjamuan untuk merayakan pelantikan dirinya menjadi raja, Daud memutuskan untuk mengurapi Salomo sebagai raja, guna meneruskan takhtanya! Sesuai janjinya kepada Batsyeba (29-30), Daud segera memberi instruksi kepada para pejabat negara untuk melaksanakan pelantikan tersebut. Salomo menjadi raja ketiga Israel yang mendapatkan pengurapan dari Allah, kali ini melalui imam Zadok (39; lihat 1Sam. 10:1, 16:13). Ternyata Adonia tidak menyadari hal itu sampai seseorang menyampaikan berita pelantikan Salomo (43-48)! Bisa dibayangkan betapa terkejutnya Adonia. Rasa terkejut itu kemudian berubah menjadi rasa takut. Apalagi ketika semua undangan yang ikut merayakan pelantikannya kemudian meninggalkannya seorang diri. Adonia begitu ketakutan sehingga ia lupa bersikap kesatria. Ia malah mencari selamat dengan memegang tanduk-tanduk mezbah di kemah suci. Tradisi berlindung di kuil dengan memegang mezbah ada pada bangsa-bangsa lain untuk orang yang tidak bersalah, agar tidak menjadi korban ketidakadilan. Mungkin mirip dengan aturan Taurat yang menyediakan kota perlindungan bagi orang yang tidak sengaja membunuh seseorang. Ketakutan Adonia muncul karena ia membayangkan pembalasan Salomo kepadanya, seperti yang ia pernah rencanakan terhadap Salomo (lihat antisipasi Natan akan hal tersebut, ayat 12, 21). Padahal, Salomo tidak seperti yang ia bayangkan. Adonia pun gagal total dalam ambisinya yang keliru. Namun dalam belas kasih Allah, melalui kebijaksanaan raja yang baru dilantik, ia hanya menjadi ‘tahanan rumah'. Bagaimana kelak kehidupan Adonia, sangat bergantung pada keberaniannya untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya (52). Bila kita gagal meraih cita-cita kita, cobalah selidiki apakah ada kaitannya dengan ambisi yang tidak kudus. Jika ya, bertobatlah, supaya kasih setia-Nya tetap memelihara kita dan kesempatan kedua diberikan pada kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |