Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/06/22

Selasa, 22 Juni 2010

Kejadian 26:34-27:29
Meraih berkat dengan tipu daya?

Judul: Meraih berkat dengan tipu daya?
Kita pasti mengagumi tokoh besar seperti Soekarno, Lincoln, John Sung, Einstein, Pascal, dlsb. Namun kita tidak boleh mengidolakan manusia mana pun. Sebab mereka terbatas dan ketika menelaah kehidupan mereka lebih dalam kita akan menemukan banyak cacat dan kegagalan.

Esau telah menjual hak kesulungannya. Yakub, dengan semangkuk sup kacang merah, berhasil mendapatkan janji Esau untuk memberi hak itu (Kej. 25:33-34). Namun sejauh ini kita tidak mendapatkan info lebih jauh bagaimana dam-pak konkret peristiwa tersebut. Ketika momen pengucapan berkat oleh ayah yang akan meninggal, barulah dampak kejadian itu siap dipanen. Sebenarnya dari Allah sudah keluar nubuat bahwa yang akan menerima berkat bukan Esau melainkan Yakub (Kej. 25:23). Sayang, Ishak tidak menyadari kesungguhan nubuat itu. Sampai terjadilah peristiwa tragis ini, berkat diperoleh Yakub dengan cara tak terpuji. Bahkan lebih menyedihkan lagi, keluarga bapak leluhur ini terancam pecah, antara Ishak dengan favoritnya Esau yang keduanya tertipu oleh Ribka dan favoritnya Yakub. Kehendak Ilahi telah digenapi, sayang melalui ulah manusia yang tidak elegan. Esau yang sembrono memang harus menuai akibat buruk, tetapi haruskah berkat itu direbut dengan cara menipu?

Akhirnya berkat yang Allah berikan kepada Abraham, dan dari Abraham turun ke Ishak, kini diucapkan oleh Ishak kepada Yakub (27-29). Tak satu pun dari tiga bapa leluhur itu yang sejatinya layak menerima berkat perjanjian Allah yang dahsyat. Masing-masing punya kekurangan dan kegagalan. Namun anugerah adalah anugerah, yaitu tindakan pilihan dan kebaikan Allah semata karena kedaulatan-Nya dan bukan karena alasan apapun pada pihak penerima. Kisah Esau membuat kita belajar agar tidak memusatkan perhatian hanya pada yang sementara. Kisah Yakub membuat kita ber-syukur bahwa yang harus dipuja ialah Allah, dan hati-hati tentang sisi gelap kita. Kisah mereka adalah kisah kita juga. Mari izinkan anugerah-Nya memperbarui kita tanpa henti!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org