Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/06/20 |
|
Minggu, 20 Juni 2010
|
|
Judul: Berbagai cara Tuhan menuntun kita Dua kisah yang terjadi dalam kehidupan Ishak mem-berikan jawaban yang patut kita pelajari. Pertama, kesulitan yang menimpa Ishak dan keluarga. Kesulitan itu juga dialami Abraham. Yakub pun kelak mengalami hal sama. Kesulitan itu terkait kondisi alam dan mungkin juga sistem pengaturan kehidupan masyarakat waktu itu. Ketiga bapa leluhur ini mengalami kelaparan yang disebabkan gangguan alam seperti kekeringan, dan juga karena waktu itu belum ada sistem pengaturan cadangan nasional seperti masa kini. Apakah berbagai peristiwa alam dan sejarah dengan berbagai dampak buruknya hanya kebetulan saja? Jawabnya akan sangat rumit. Namun bagi kita yang menjalani rencana Allah, segala perkara adalah cara Tuhan membentuk dan mengajar kita. Jalan keluar dari Tuhan tentang cara mengatasi kelaparan untuk Abraham berbeda dari untuk Ishak, lain pula untuk Yakub. Namun mereka akhirnya belajar bahwa Allah dapat diandalkan sebab Dia sendiri menuntun mereka melalui berbagai kesulitan hidup dengan kekayaan hikmat-Nya. Kedua, Yakub dikenal cacatnya dalam keahlian menipu. Dari mana ia mendapat sifat itu? Ternyata ayahnya, Ishak, berbohong tentang jati diri Ribka demi menyelamatkan diri dari pemimpin daerah yang dia singgahi. Lalu dari mana Ishak mendapatkan ide berbohong tentang istrinya? Rupanya kiat sama pernah dibuat juga oleh Abraham, ketika ia berdusta dengan mengatakan kepada Firaun bahwa Sarah adalah adiknya, bukan istrinya. Syukurlah Tuhan yang menun-tun Ishak adalah Tuhan yang memurnikan hamba dan anak-anak-Nya. Melalui cara ini Allah memurnikan Ishak dan ia harus meluruskan cerita yang sesungguhnya. Tuhan memurnikan umat melalui petunjuk firman-Nya dan dalam hikmat kuasa-Nya mengatur peristiwa hidup.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |