Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/06/15 |
|
Kamis, 15 Juni 2006
|
|
Judul: Ibadah: ingat dan bersyukur Ibadah Israel harus selalu didasarkan kepada ikatan Perjanjian Tuhan dan umat-Nya. Hanya dengan cara seperti itu ibadah berkenan kepada Tuhan. Kemah suci adalah tempat ibadah diselenggarakan. Karena itu kemah suci harus senantiasa diterangi oleh lampu dengan minyak zaitun tulen (ayat 2-3) agar kapan pun umat dapat datang beribadah. Cahaya lampu itu menandai kehadiran Tuhan. Lampu itu dipasang di depan tirai penutup ruang mahakudus tempat tabut perjanjian diletakkan, menunjukkan kepastian ikatan perjanjian antara Tuhan dan Israel. Roti sajian yang dibubuhkan kemenyan tulen harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai kurban ucapan syukur karena pemeliharaan Tuhan atas umat-Nya (ayat 5-7). Setiap sabat roti-roti itu diatur di hadapan Tuhan. Ini menandakan bahwa dalam ikatan perjanjian Tuhan dan umat-Nya, tak henti-hentinya Tuhan menyatakan anugerah sehingga tak henti-hentinya pula umat harus memanjatkan syukur (ayat 8). Para imam memakan roti ini juga dengan syukur dan senantiasa mengingat betapa bergantungnya mereka pada belas kasih dan pemeliharaan Tuhan. Lampu penerang dan roti sajian merupakan simbol-simbol kehadiran Tuhan yang menyertai dan memelihara umat-Nya sesuai dengan ikatan Perjanjian Sinai. Bagi kita umat Tuhan masa kini, Kristus adalah Terang Ilahi yang merupakan kepastian penyertaan Allah dalam hidup setiap kita yang percaya kepada-Nya. Kristus juga adalah Roti Hidup yang memelihara dan mengenyangkan rohani anak-anak-Nya. Maka respons yang tepat atas anugerah demi anugerah ini bukan semata-mata persembahan di kantung-kantung kolekte pada kebaktian Minggu, ataupun amplop-amplop persembahan syukur/persepuluhan, melainkan persembahan hidup yang dikuduskan dari semua kenajisan duniawi. Responsku: _________________________________________________
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |