Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/06/13

Jumat, 13 Juni 2025 (Minggu ke-1 sesudah Pentakosta)

Ibrani 4:14-5:10
Belajar Taat Seumur Hidup

Di dunia pendidikan, ada istilah "pembelajaran seumur hidup". Artinya, proses belajar yang dilakukan terus-menerus seumur hidup. Hal itu disertai kerelaan dan motivasi diri.

Yesus Kristus belajar menjadi taat kepada Bapa (5:7-8). Hal ini ditegaskan penulis setelah penjelasan bahwa Kristus adalah Imam Besar yang dipilih dan diangkat oleh Allah (5:1, 4-6). Hal ini persis sama seperti pengangkatan imam besar yang terjadi dalam tradisi Perjanjian Lama. Jabatan yang diberikan Allah secara turun temurun dari suku Lewi. Tugasnya adalah mempersembahkan kurban untuk pengampunan dosa dan melayani umat Allah. Namun, imam besar itu adalah orang yang lemah sehingga harus memberi persembahan kurban penghapus dosa atas dirinya sendiri (5:2-3).

Penulis surat Ibrani ingin menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Imam Besar. Namun, ada keunikan yang membedakan dengan imam besar lainnya, yaitu Kristus telah belajar menjadi taat dalam penderitaan yang dialami-Nya (7-8). Kristus telah mengerjakan karya keselamatan dengan sempurna sehingga Ia menjadi sumber keselamatan (9-10).

Keunikan Yesus yang mau taat dalam penderitaan-Nya menguatkan jemaat penerima Surat Ibrani. Dengan teladan dari Kristus dan iman yang teguh, mereka belajar taat ketika menghadapi penderitaan. Dengan belajar taat, fokus hidup kepada Allah menjadi terpola, teratur, bahkan menjadi perilaku yang secara spontan keluar dari dalam hati, hingga menjadi kebiasaan baik.

Sebagai pengikut Kristus, kita diingatkan untuk senantiasa belajar taat atau membiasakan diri dalam ketaatan kepada Allah. Ketaatan ini terwujud dalam tindakan yang terpola dan teratur, dan seharusnya menjadi target dalam kehidupan setiap pengikut Kristus.

Mari kita sadari bahwa proses belajar taat itu adalah proses sepanjang hidup kita dalam mengikut Yesus yang harus kita tekuni sampai hembusan napas terakhir.

Prinsipnya adalah mendengar dan melakukan firman Allah! Dengan mematikan keinginan diri sendiri, pola hidup kita akan terbentuk mengikuti kehendak Allah. [MKD]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org