Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/06/04 |
|
Rabu, 4 Juni 2014
|
|
Judul: Lagi, providensia Allah Apa yang Daud hadapi sebenarnya dilematis. Di satu sisi, ia sudah menunjukkan loyalitasnya pada Akhis. Raja Akhis sangat percaya pada kesetiaan Daud. Di sisi lain, Saul adalah raja Israel, seorang yang diurapi Allah. Daud tahu, ia tidak berhak menjamah Saul. Namun sekarang ia harus menghadapi Saul sebagai musuh Filistin, negeri yang sedang ia bela. Dilema ini sebenarnya terjadi karena hikmat manusianya yang mengendalikan keputusannya, bukan mengandalkan Tuhan. Kalau Daud harus menghadapinya sendiri, entah jalan keluar apa yang akan dia ambil! Syukur kepada Allah! Waktu Abram menghadapi dilema karena kebohongannya kepada Firaun, Tuhan menyatakan pemeliharaan-Nya atas hamba-Nya itu secara ajaib. Hal yang sama Tuhan lakukan kepada Daud. Hanya caranya berbeda. Walaupun Daud sudah membuktikan diri setia kepada Filistin. Ternyata beberapa petinggi Filistin berpikiran panjang, bagaimana pun Daud pernah dielu-elukan pahlawan Israel dalam membunuh banyak orang Filistin. Tidak tertutup kemungkinan, Daud akan kembali berpihak kepada Israel dan berbalik melawan Filistin. Akhirnya, Daud dan pasukannya diusir dari pasukan Filistin. Daud pun luput dari harus berhadapan dengan Saul. Walau kita kadang, bahkan sering, bikin ulah sendiri dalam hidup kita dan akibat ulah itu kita berada dalam dilema tertentu, Allah tetap mengasihi kita. Dia bisa meluputkan kita dari dilema tersebut karena Dia memiliki rancangan tertentu dalam hidup kita, yang tidak akan Ia biarkan dikacaukan oleh karena kelemahan kita. Namun, bukan berarti kita boleh hidup sembarangan, toh nanti Tuhan yang membereskannya! Kita belajar untuk tidak mengulangi kesalahan lama. Kita belajar untuk lebih memercayakan diri pada Tuhan dan cara-Nya mengatur hidup kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |