Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/05/31

Sabtu, 31 Mei 2025 (Minggu ke-6 sesudah Paskah)

Bilangan 25
Apa Catatan Terakhir Hidup Kita?

Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Pada akhirnya setelah kita mati, yang tertinggal hanyalah catatan tentang hidup kita. Apa yang menjadi catatan terakhir hidup kita? Apa yang kita inginkan dari orang lain saat mengenang kisah hidup kita?

Nas kita hari ini mengisahkan tentang umat menyembah Baal-Peor. Penyembahan ini membuat TUHAN begitu murka. TUHAN memerintahkan supaya semua pemimpin bangsa itu digantung di hadapan-Nya di tempat terbuka supaya murka Nya yang menyala-nyala itu surut dari Israel (4). Murka Allah begitu dahsyat sehingga orang yang mati karena tulah itu berjumlah 24.000 orang (9).

Meskipun peristiwa yang dicatat di sini pada dirinya sendiri sudah sangat menyedihkan, namun yang lebih menyayat hati lagi, peristiwa ini adalah catatan terakhir dari generasi pertama yang keluar dari Mesir. Jadi, catatan paling akhir dari generasi yang keluar dari Mesir, yang paling banyak melihat mukjizat Allah, adalah penyembahan berhala yang membuat Allah begitu sedih dan murka.

Kisah ini memberi kita peringatan bahwa umat Allah, secara kelompok, maupun pribadi, dapat mengakhiri hidupnya dengan catatan yang begitu memalukan dan menyedihkan. Karena itu, mulai sekarang kita harus hidup dengan mempertimbangkan catatan hidup seperti apa yang akan kita tinggalkan nantinya. Sebagai orang Kristen, kita menyandang nama Allah dan Kristus. Jika kita meninggal dengan catatan buruk, nama Allah ikut terseret. Jika kita meninggal dengan catatan yang baik, nama Allah dipermuliakan.

Setelah kita meninggal, harta yang sekarang kita kejar dan kita anggap begitu bernilai, tidak lagi memiliki nilai penting. Satu hal yang jauh lebih penting adalah catatan terakhir tentang hidup kita. Dalam hidup, penting bagi kita menjaga integritas moral dan menjauhkan diri dari godaan yang bisa menyesatkan kita. Mari kita memikirkan apa yang harus mulai kita kerjakan sekarang supaya catatan terakhir tentang kita adalah hidup yang diperkenan dan memuliakan Bapa di surga (bdk. Mat. 5:16). [INT]


Baca Gali Alkitab 9

Bilangan 25

Bangsa Israel tinggal di Sitim dan mulai berzina dengan perempuan perempuan Moab yang mengundang mereka untuk ikut serta dalam upacara penyembahan kepada Baal Peor. Ini membuat Allah sangat murka.

Allah memerintahkan Musa untuk menggantung para pemimpin yang terlibat dalam penyembahan kepada Baal Peor di hadapan umum sebagai hukuman. Musa kemudian memerintahkan para hakim Israel untuk membunuh orang-orang yang terlibat dalam dosa ini. Allah memerintahkan Musa untuk menyerang dan memusnahkan orang Midian sebagai hukuman atas dosa yang mereka bawa ke bangsa Israel melalui Baal Peor.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dilakukan oleh orang Israel dan perempuan Moab, dan apa respons Allah? (1-3)
2. Apa hukuman yang diterima oleh bangsa Israel? (4-6)
3. Apa yang dilakukan Pinehas dan bagaimana Allah merespons tindakan yang ia lakukan itu? (6-15)
4. Apa yang kemudian Allah firmankan kepada Musa? (16-18)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Bagaimana Anda bisa menjaga diri dan keluarga Anda dari pengaruh negatif yang dapat mengarahkan kepada dosa?
2. Apa bentuk berkat yang Anda alami ketika Anda tetap setia dan berani dalam menjalankan perintah Allah?
3. Apakah Anda memiliki keberanian dan komitmen seperti Pinehas untuk mengambil tindakan yang benar demi menjaga kekudusan dan kebenaran?

Apa respons Anda?
1. Bagaimana cara Anda untuk melindungi diri dan komunitas Anda dari pengaruh dosa?
2. Apa saja yang bisa Anda lakukan untuk memastikan bahwa Anda tetap setia kepada Allah dalam segala situasi?

Pokok Doa:
Mari kita berdoa bagi komunitas orang percaya, kiranya terus bertumbuh dan dijauhkan dari pengaruh-pengaruh buruk.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org