Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/05/28 |
|
Senin, 28 Mei 2012
|
|
Judul: Keselamatan adalah anugerah Allah Saulus boleh saja punya semangat, punya rencana, dan dukungan Imam Besar, tetapi rencana tinggal rencana ketika ia kemudian bertemu dengan Imam Besar dan Pemilik Kuasa yang sesungguhnya. Segala sesuatu yang ia rencanakan pupus dengan segera. Di hadapan Yesus, Saulus terkapar di tanah dan tidak berdaya. Jangankan mencari dan menangkap orang-orang percaya, melihat pun ia tidak dapat (8-9). Kisah selanjutnya, sungguh di luar penalaran kita, bahkan Ananias pun semula ragu bahwa Saulus telah bertobat. Namun Yesus telah memerintahkan Ananias untuk melayani Saulus, membaptis dia, dan membawanya ke dalam lingkungan orang percaya lainnya. Dalam sekali perjumpaan, melalui firman Yesus yang penuh kuasa, seorang monster yang ganas kemudian berubah menjadi seorang laki-laki biasa yang lemah dan butuh pertolongan. Di kemudian hari Saulus bahkan berubah menjadi salah satu tokoh Kristen yang paling gigih dalam memberitakan Injil Tuhan Yesus sampai akhir hayatnya. Dari pertobatan Saulus ini kita belajar betapa keselamatan di dalam Yesus Kristus sungguh-sungguh merupakan suatu anugerah dari Tuhan. Ketika tidak ada orang yang berani mendekati Saulus karena kekejamannya, Allah sendiri bertindak. Seperti Saulus, kita pun bukan orang yang layak di hadapan Tuhan, tetapi kita pun telah mengalami perjumpaan dan menerima Firman itu sehingga kita menjadi orang percaya. Sudahkah kita bersyukur atas anugerah keselamatan yang Tuhan beri? Maukah kita taat pada pimpinan Yesus, Tuhan kita? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |