Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/05/25 |
|
Senin, 25 Mei 2009
|
|
Judul: Mengatasi depresi rohani Pemazmur menghadapi keadaan yang sangat sulit. Ia merasa terisolasi secara rohani. Ia terus berseru kepada Allah, tetapi Allah tidak mengindahkan dia (ayat 42:3, 10, 43:2). Ia juga merasa terisolasi secara fisik. Ia adalah penyanyi Lewi dari bani Korah (ayat 42:1) yang dulunya memimpin umat Allah dengan nyanyian syukur ke rumah Allah (ayat 42:5). Namun saat itu ia sudah tidak dapat melakukannya. Ketiga, ia merasa terisolasi secara sosial. Sepanjang hari lawannya mengolok dia sambil berkata "Di mana Allahmu?" (ayat 42:4, 11). Dapat kita katakan bahwa pemazmur mengalami depresi rohani. Namun ia tidak tinggal diam. Ia mau keluar dari situasi itu. Apa yang dia lakukan? Pertama, ia mengakui bahwa ia merasa tertekan dan gelisah (ayat 42:6, 12, 43:5). Pengakuan akan keadaan kita dapat membuat diri kita lebih siap. Kedua, pemazmur mengingat kembali apa yang terjadi pada masa lalu. Ia mengingat sukacita saat memimpin umat masuk ke rumah Allah (ayat 42:5). Ia mengingat bagaimana kasih setia Allah selalu datang dan ia terus memanjatkan doa pada Allah (ayat 42:9). Ingatan akan masa lalu membuat kita melihat kembali kasih setia Tuhan dan nikmatnya mengikut Tuhan. Ketiga, ia berbicara pada jiwanya sendiri, memerintahkan dirinya berharap kepada Allah yang adalah penolong (ayat 42:6, 12, 43:5). Kadang kala kita perlu berbicara pada diri kita, menghibur dan mendorong diri kita untuk bangkit. Keempat, ia berdoa agar Allah memberikan keadilan dan meluputkan dia dari penderitaan (ayat 43:1). Namun harus diingat, meski Allah tidak langsung meluputkan kita dari kesulitan, bukan berarti Allah tak peduli. Sama seperti pemazmur, kita juga dapat mengalami depresi rohani. Jika kita mengalaminya, marilah kita juga belajar untuk melakukan apa yang pemazmur lakukan agar kita dapat keluar dari depresi rohani.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |