Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2000/05/22 |
|
Senin, 22 Mei 2000 (Minggu Paskah 5)
|
|
Kekuatan anugerah Allah. Anugerah Allah kepada Naaman sangat luar biasa. Ia tidak sekadar mengalami mukjizat penyembuhan, namun ia pun mengalami anugerah yang berdampak terus bagi kelanjutan sejarah hidupnya, karena dikatakan 'tubuhnya pulih kembali seperti tubuh seorang anak' (14). Itu merupakan penggambaran dari anugerah Allah yang mengampuni dan mentransformasi hidup seseorang, karena pada zaman itu penyakit kusta diyakini sebagai hukuman Allah atas dosa manusia. Naaman menjadi manusia baru dengan identitas yang baru. Ini dibuktikan dengan pernyataannya bahwa 'di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel'. Ia tidak sekadar mengatakan bahwa Allah lebih berkuasa dari dewa-dewa Siria, namun dia pun mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah Israel dan ia mengadopsi iman Israel menjadi imannya sendiri. Ia mengambil identitas sebagai umat Allah -- identitas baru. Identitas Naaman yang baru ini juga ditandai dengan sikap dan karakter hidup yang baru. Hidupnya diwarnai dengan ucapan syukur kepada Allah yang dinyatakan dengan desakannya kepada Elisa untuk menerima penberiannya. Ia pun berketetapan untuk terus memiliki kehidupan yang kudus. Ini dinyatakan dengan permintaannya untuk membawa pulang tanah Israel untuk menguduskan altar yang ia akan bangun di negaranya. Selain itu Namaan juga menyadari bahwa hidupnya secara penuh bergantung kepada kemurahan Allah, karena masih ada hal-hal yang belum mampu ditinggalkan yaitu ketika ia harus bersujud di depan kuil Rimon karena mengantar tuannya. Gehazi mempunyai kualitas hidup yang sangat berbeda dengan Naaman, karena ia tidak menerima anugerah Allah. Gehazi tidak lebih hanya sebagai pembawa berita anugerah karena ia tidak menerima anugerah Allah, sedangkan Naaman menerima, mengalami, dan hidup dalam anugerah itu. Karena itu tidak hanya sikap dan karakter Naaman yang lama muncul dalam kehidupannya, namun juga pelayanan yang selama ini dilakukan tidak mendapatkan pahala dari Allah, bahkan penyakit kusta Naaman melekat padanya dan keturunannya. Renungkan: Anugerah Allah harus diterima, dialami, dan dihidupi agar kita mengalami kekuatan transformasinya yang akan menjadikan kita manusia baru dengan identitas baru, sikap hidup benar, dan karakter Ilahi.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |