Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/05/20 |
|
Sabtu, 20 Mei 2006
|
|
Judul: Kudus tanpa kompromi! Sebagai umat Allah, Israel dituntut untuk hidup kudus. Artinya, seluruh aspek kehidupan umat harus sesuai dengan firman Tuhan (ayat 4-5). Pengaturan ini penting sekali karena mereka akan masuk tanah Kanaan, yang penduduk aslinya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang sangat berbeda dan tidak kudus (ayat 3). Pentingnya ketaatan penuh kepada firman Tuhan ditegaskan ulang di bagian akhir perikop ini (ayat 24-30). Salah satu sebab Tuhan menghukum bangsa Kanaan adalah Ia jijik terhadap perilaku mereka yang jahat dan berdosa (ayat 25). Berbagai peraturan khusus mengenai kekudusan hidup rumah tangga umat Israel dipaparkan di perikop ini. Pertama larangan bagi pria Israel untuk menikahi (arti harfiah menyingkapkan aurat adalah berhubungan seksual) anggota keluarga terdekatnya (harfiah: dagingnya; band. Kej. 1:24), misalnya ibu, saudara kandung perempuan, cucu perempuan, dll. (Im. 18:6-18). Daftar ini tidak lengkap karena anak perempuan tidak diikutkan di dalamnya. Namun kisah perbuatan inses Lot dengan putri-putrinya yang menghasilkan dua bangsa musuh Israel (Kej. 19:30-38) secara implisit menyatakan pernikahan inses tidak benar. Kedua, larangan melakukan tindakan seksual yang menajiskan diri (Im. 18:19-23), termasuk mempersembahkan anak-anak bagi dewa Molokh (ayat 21). Artinya melakukan tindakan seksual yang biasa dilakukan oleh bangsa-bangsa kafir adalah sikap penyembahan berhala, tindakan khianat (zina), dan perbuatan kekejian di hadapan Tuhan. Anak-anak Tuhan dipanggil untuk berjaga-jaga dari pengaruh dunia modern yang didominasi dengan kehidupan seks bebas dan keanekaragaman penyimpangan seksual lainnya yang dapat menghancurkan rumah tangga kita. Caranya adalah dengan mendekatkan diri pada Tuhan dan memelihara kasih mesra dengan pasangan sah kita. Ingatlah: Kunci kemenangan terhadap godaan dosa seksual adalah taat firman Tuhan tanpa kompromi!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |