Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/05/18 |
|
Kamis, 18 Mei 2006
|
|
Judul: Allah mengampuni dosa Israel Ada dua langkah yang harus dilakukan seseorang ketika ia sadar akan dosa dan salahnya. Yaitu, minta pengampunan dari Tuhan. Dan setelah mendapatkan pengampunan, ia harus meninggalkan dosa tersebut dan tidak melakukannya lagi. Kedua hal ini tercermin dalam ritual hari raya Pendamaian. Perikop ini melanjutkan penjelasan pelaksanaan ritual hari raya Pendamaian. Setelah kambing pertama dipersembahkan sebagai kurban penghapus dosa, maka sekarang giliran kambing kedua. Ada yang menarik dari ritual ini, yakni pelepasan kambing kedua bagi Azazel ke padang gurun. Apa atau siapa Azazel? Ada pandangan yang mengatakan bahwa Azazel adalah roh jahat yang tinggal di padang gurun. Padang gurun, sama seperti lautan dalam pemahaman orang-orang zaman dahulu, adalah lambang kuasa kekacauan. Ada kebiasaan kuno bangsa-bangsa bukan Israel mempersembahkan kurban kepada roh jahat Azazel di padang gurun untuk memastikan Azazel tidak mengganggu mereka. Namun yang dilakukan Harun dalam ritual ini bukan untuk memberi sesajen kepada Azazel. Melalui penumpangan tangannya atas kepala kambing itu, ia hendak memastikan bahwa dosa dan ketidaktahiran umat tersingkir dari perkemahan umat Tuhan (ayat 22). Setelah itu, ritual dilanjutkan kembali dengan mempersembahkan kurban bakaran yang menyatakan segenap umat sudah suci sehingga layak untuk beribadah menyembah Allah (ayat 24). Di kayu salib, Kristus mewakili manusia berdosa menerima hukuman Allah atas dosa manusia. Kristus mengangkut dosa semua umat manusia di kayu salib itu, sehingga dosa terbuang dari setiap orang yang sudah menerima pengampunan Allah. Karena itu, jangan lagi berkubang dalam lumpur dosa. Abdikan diri kita untuk Dia yang sudah menebus kita menjadi milik-Nya. Responsku: _________________________________________________
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |