Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/05/17 |
|
![]() |
|
Sabtu, 17 Mei 2025 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)
|
|
Seekor lembu betina merah yang tidak bercela diberikan kepada Imam Eleazar dan disembelih (1-4). Kemudian, lembu itu dibakar, dan seorang tahir mengumpulkan abu dan menyimpannya dalam tempat yang tahir untuk air penahiran (5-10). Air penahiran digunakan untuk menahirkan orang yang najis karena menyentuh mayat manusia, tulang-tulang manusia, kubur, atau masuk ke dalam kemah yang di dalamnya terdapat mayat (11-16). Kenajisan harus ditahirkan dengan air penahiran (17-19). Bagi orang yang telah najis, tetapi tidak mau menahirkan dirinya, orang itu harus dilenyapkan (20). Menjaga diri supaya tetap tahir adalah kehendak Allah. Baik para pelayan maupun jemaat diperintahkan untuk menahirkan diri dari kenajisan. Najis merupakan sesuatu yang kotor. Dalam Perjanjian Baru, Yesus memperjelas kenajisan sebagai sesuatu yang muncul dari hati yang berupa perkataan, pikiran, dan perbuatan jahat yang tidak diperkenan Allah (bdk. Mat. 15:17-20). Kenajisan dalam perkataan berupa kebohongan, ingkar janji, kemarahan, memaki, atau merundung. Sedangkan kenajisan dalam pikiran adalah seperti pikiran jahat, fantasi seksual, atau kesombongan. Dan kenajisan perbuatan antara lain berupa mencuri, merampok, membunuh, berbuat cabul atau berzina. Selain itu, di dalam Roma 3:23 dinyatakan bahwa semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Karena itu, kita harus ditahirkan. Bagaimana manusia menahirkan diri dari kenajisan? Manusia perlu percaya kepada Yesus. Yesus telah menebus kita melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib dan darah-Nya tercurah sebagai penebusan atas dosa sehingga kita tahir di hadapan Allah. Sebagai orang tahir, jangan lagi kita melakukan kecemaran. Jagalah senantiasa kekudusan hidup. Jangan sampai kita jatuh ke dalam dosa dan membiarkan diri dalam kenajisan. Akuilah segala dosa yang telah kita lakukan di hadapan Allah. Mintalah pengampunan dosa dari Allah, di dalam nama Yesus. Begitulah kita seharusnya mengakui dosa di hadapan Allah sehingga menjadi tahir. [DLT] Baca Gali Alkitab 7 Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk mengambil lembu merah yang tidak bercela dan belum pernah dipakai untuk bekerja. Lembu ini harus dibawa keluar perkemahan dan disembelih di hadapan imam Eleazar. Upacara ini melambangkan penyucian dari dosa dan ketidakmurnian. Lembu merah, yang jarang ditemukan, melambangkan kesempurnaan dan ketulusan pengorbanan. Penyucian dari kenajisan mayat menekankan kesucian hidup umat Allah dan pemisahan dari kematian yang dianggap sebagai simbol dosa. Proses penyucian yang ketat menunjukkan pentingnya ketaatan kepada hukum TUHAN untuk menjaga kekudusan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |