Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/05/14 |
|
![]() |
|
Rabu, 14 Mei 2025 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)
|
|
Ada sekelompok orang memiliki ambisi yang salah. Mereka menghasut 250 pemimpin umat Israel untuk menggugat otoritas Musa dan Harun (2-3). Mereka berdalih seluruh jemaat adalah kudus dan dapat melakukan pekerjaan Musa dan Harun. Mereka adalah Korah, Datan, Abiram, dan On (1). Korah berasal dari suku Lewi. Suku ini bertugas di Kemah Suci, memeriksa kurban umat, dan mengawasi peribadahan Israel (lih. Bil. 3:5-10). Mereka sebenarnya diperbolehkan mendekat berdiri di hadapan TUHAN, namun ia menuntut pangkat imam lagi (8, 9). Datan, Abiram, dan On berasal dari suku Ruben. Mereka merasa memiliki keistimewaan khusus dalam hierarki bangsa Israel. Komplain mereka adalah Musa tidak kompeten membawa mereka ke Tanah Perjanjian. Alhasil, sikap mereka adalah tidak mau menghormati Musa (12-15). Korah gagal memahami bahwa menjadi imam adalah perihal penetapan dan pengutusan oleh Allah (bdk. Kel. 28:1; Ibr. 5:1-4). Karena itu, Allah menghukum mereka dengan keras (23-35). Sebab, mereka pada dasarnya sedang melawan Allah sendiri. Ketidakpuasan dan ambisi yang tidak terkendali membawa kepada pemberontakan dan kehancuran. Korah, Datan, Abiram, dan On tidak hanya merusak hubungan mereka dengan Musa dan Harun, mereka menghancurkan diri sendiri dan pengikut mereka. Tanah terbelah dan menelan mereka serta semua yang mereka miliki; ini menunjukkan betapa seriusnya TUHAN memandang pemberontakan itu. Ketidakpuasan dan ambisi itu penting dan dapat melahirkan visi, namun jika tidak terkendali bisa berakibat fatal seperti yang dialami oleh para pemberontak itu. Jika tidak dikendalikan, ketidakpuasan membuat kita melawan pemimpin. Bukannya membangun, ambisi yang tak terkendali berpotensi menghancurkan struktur hierarki di mana kita berada. Kita perlu mengendalikan ketidakpuasan kita serta mengarahkan ambisi kita sesuai kehendak Allah. Dengan demikian, sikap, tindakan, dan perjuangan kita sejalan dengan kerinduan Allah. [JMH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |