Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/05/10 |
|
![]() |
|
Sabtu, 10 Mei 2025 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)
|
|
Allah kembali berfirman kepada Musa dan memberikan ketetapan lebih luas perihal persembahan. Adapun, persembahan kurban hewan diatur dengan menambahkan sejumlah tepung, minyak, dan anggur (4-10). Hal itu tidak diatur sebelumnya (bdk. Im. 1-7). Buah pertama hasil bumi tidak hanya dipersembahkan dalam bentuk buah (bdk. Im. 19:24-25, 23:10-11), melainkan juga dalam bentuk olahan (17-21). Ketika ada di padang gurun, orang Israel hanya memiliki hewan. Itulah yang diminta Allah untuk dipersembahkan. Di Tanah Perjanjian, orang Israel akan menikmati hasil bumi. Itu pula yang diminta untuk dipersembahkan. Persembahan mereka menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN (3, 10, 14). Aturan ini menegaskan dua hal. Pertama, janji Allah bahwa orang Israel akan masuk ke Tanah Perjanjian yang berlimpah susu dan madu (2, 18). Kedua, semua yang akan mereka temukan, miliki, dan nikmati di Tanah Perjanjian itu adalah milik Allah yang seharusnya dipersembahkan kepada Allah. Aturan ini menggambarkan dua aspek persembahan, yaitu "total" dan "sekarang". Total dalam artian memberi dengan sukarela dan tulus hati berdasarkan apa yang ada pada setiap umat (bdk. 2Kor. 8:12). Sekarang berarti memberi dengan tidak menunda-nunda. Sayangnya, kita sering menunda untuk memberikan persembahan kepada Allah. Kita dengan mudah berkata, "nanti". Nanti ketika sudah bekerja. Nanti ketika pekerjaan lebih stabil. Nanti ketika uang sudah ada. Nanti ketika beban berkurang. Nanti ketika sudah menikah. Nanti dan nanti disertai banyak alasan yang tidak habis-habisnya. Mengapa nanti? Bisa jadi karena kita berpikir yang terbaik adalah perihal banyaknya pemberian kita. Mungkin kita mengira Allah akan senang dengan pemberian besar. Padahal, yang menyenangkan Allah adalah ketika kita mempersembahkan apa yang ada pada kita saat ini, bukan nanti! Itu adalah bukti bahwa kita menempatkan Allah sebagai yang utama dan pertama dalam hidup kita! Itu ekspresi sikap hormat, tunduk, dan bergantung kita pada Allah! [JMH] Baca Gali Alkitab 6 Bilangan 15.1-21 TUHAN memberikan perintah kepada Musa tentang kurban yang harus dipersembahkan oleh bangsa Israel ketika mereka masuk ke Tanah Perjanjian. Setiap kurban bakaran dan kurban pendamaian harus disertai dengan persembahan berupa tepung yang terbaik, minyak, dan anggur. Ada aturan spesifik tentang jumlah persembahan untuk setiap jenis hewan yang dikurbankan, baik domba maupun lembu. Persembahan harus dilakukan oleh semua suku Israel tanpa pengecualian. Orang asing yang tinggal bersama bangsa Israel juga diwajibkan mengikuti peraturan persembahan yang sama. Selain itu, umat Israel diperintahkan untuk memberikan persembahan khusus kepada TUHAN ketika mereka memasuki Tanah Perjanjian. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |