Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/05/09

Jumat, 9 Mei 2025 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)

Bilangan 14
Konsisten Kata dan Perbuatan

Ada ungkapan dalam bahasa Jawa, "esuk tempe, sore dhele". Secara harfiah artinya pagi tempe, sore kedelai. Secara proses, itu terbalik. Seharusnya dari kedelai berubah menjadi tempe, bukan sebaliknya. Ungkapan ini digunakan untuk menyebut orang yang tidak konsisten dengan perkataannya. Kata-katanya berubah-ubah, tidak bisa dipercaya.

Allah tentu tidak demikian. Apa yang dikatakan-Nya, itulah yang dilakukan-Nya. Allah berjanji membawa umat Israel masuk ke tanah perjanjian. Allah murka karena umat Israel tidak percaya kepada-Nya dan hendak memusnahkan mereka (11, 12). Namun, Musa memohon pengampunan (13-19) dan TUHAN berfirman, "Aku mengampuninya sesuai dengan permintaanmu" (20).

Akhirnya, sekalipun semua orang yang telah dicatat keluar dari tanah Mesir tidak ada yang akan masuk ke tanah perjanjian, anak-anak mereka dan keturunannya tetap akan masuk ke sana (28-34). Hanya Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun yang terluput (30). Mereka berdua tetap bisa masuk ke tanah perjanjian karena mereka berdua beriman kepada TUHAN dan menyatakannya di depan umat (6-9). Sebaliknya, umat yang lain tidak demikian. Mereka penuh sungut karena ketakutan dan tidak percaya (2-4). Bahkan, mereka berdosa lagi dengan maju berperang tanpa seizin TUHAN (40-45).

Menyelaraskan perkataan dan perbuatan tidaklah mudah. Apalagi ketika ada tantangan dan ancaman. Berkait dengan iman, mudah bagi kita mengaku beriman dan percaya kepada Allah ketika situasi baik-baik saja. Namun, pada saat kondisi berat dan tak kunjung membaik, apakah tindakan kita tetap bisa selaras dengan iman yang kita akui? Apakah doa yang kita naikkan menggambarkan iman kita? Atau, apakah doa kita sekadar memenuhi kewajiban?

Kiranya kita terus ingat bahwa Allah selalu konsisten dengan firman-Nya. Janji Allah kekal! Dia tak akan ingkar! Terhadap Allah yang demikian, hendaklah kita juga konsisten. Mulut mengucap percaya dan tindakan mengikuti, setiap saat, dalam segala kondisi. Bukan hanya ketika kondisi sedang mudah, bukan pula berdasarkan perhitungan untung rugi. [KRS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org