Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/05/03 |
|
![]() |
|
Sabtu, 3 Mei 2025 (Minggu ke-2 sesudah Paskah)
|
|
Masih teringat jelas masa ketika Musa menyelesaikan Kemah Suci. Allah berfirman kepada Musa agar para pemimpin Israel bersama sanak saudaranya memberikan persembahan kepada TUHAN. Persembahan kemudian diberikan sesuai dengan urutan suku-suku yang ada dalam bangsa Israel. Kali ini pun dalam pembacaan kita diceritakan tentang kedua belas suku Israel yang berangkat secara berurutan dari Padang Gurun Sinai menuju Padang Gurun Paran (11-28). Perjalanan mereka ini sesuai dengan apa yang diperintahkan TUHAN kepada mereka. Dalam perjalanan tersebut, TUHAN pun tak henti-hentinya menyertai mereka. Lewat tiang awan, TUHAN menyatakan kehadiran Nya kepada umat Israel (12, 34). Allah pun menjanjikan hal yang baik bagi mereka melalui Musa. Bersama dengan Hobab bin Rehuel orang Midian, Musa dan umat Israel melakukan perjalanan dengan membawa Tabut Perjanjian TUHAN di depan mereka (29-36). Apa yang dapat kita petik dari cerita perjalanan umat Israel ini? Kita bersyukur karena Allah tidak pernah jauh dari kehidupan kita. Ketika kita berkomitmen menjalankan kehendak Allah dalam hidup ini, maka berkat pemeliharaan Allah dengan sendirinya akan menaungi kehidupan kita. Oleh karena itu, jangan pernah merasa sendiri dan putus asa menghadapi persoalan hidup. Mintalah pimpinan Allah agar kita sanggup menghadapi kehidupan di dunia ini. Allah selalu menaungi dan menyertai kita. [ERE] Baca Gali Alkitab 5 Pada tanggal dua puluh bulan kedua tahun kedua setelah keluar dari Mesir, awan yang menutupi Kemah Suci naik, menandakan bahwa waktu untuk berangkat telah tiba. Suku Yehuda memimpin perjalanan, diikuti oleh suku-suku lainnya. Kemah Suci dibongkar dan suku Lewi, yang bertanggung jawab atas peralatan Kemah Suci, membawa peralatan tersebut. Masing-masing suku berangkat sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Musa mengajak Hobab, iparnya, untuk bergabung dalam perjalanan mereka. Mereka berangkat dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan. Tabut perjanjian TUHAN berjalan di depan mereka, menunjukkan jalan yang harus mereka tempuh. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |