Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/04/29 |
|
Sabtu, 29 April 2023 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)
|
|
Di dalam gereja Katolik, ada satu liturgi yang disebut anamnesis, yang berarti tindakan mengingat kembali peristiwa-peristiwa lampau, terutama yang berkaitan dengan perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Tujuannya adalah agar kita bisa merasakan kembali kehadiran Tuhan serta menguatkan kembali iman kita yang mungkin mulai kendor. Umat Israel juga melakukan anamnesis dalam upacara keagamaan. Mereka akan mengucapkan perbuatan Tuhan yang telah menuntun mereka keluar dari Mesir (5-9). Kisah ini diteruskan turun-temurun agar generasi berikutnya tidak melupakan sejarah bangsa yang penting dan tetap menyembah Tuhan. Anamnesis yang dilakukan oleh umat Israel tidak berhenti sebagai ucapan saja, melainkan juga menghasilkan tindakan-tindakan nyata. Umat Israel memberikan persembahan dari hasil panen yang pertama (1-11). Tindakan ini merupakan respons dari rasa syukur karena Tuhan telah memberikan kepada mereka Tanah Perjanjian, yakni tanah yang berlimpah susu dan madunya. Selain itu, umat Israel juga memberikan persembahan persepuluhan pada setiap tahun yang ketiga, untuk diberikan kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim, dan janda (12-15). Ada tiga hal yang dapat kita pelajari dari nas ini. Pertama, anamnesis sangat penting agar kita tetap kuat di dalam iman. Selain itu, anamnesis dapat menggugah hati kita untuk menghasilkan tindakan-tindakan yang nyata. Kedua, salah satu respons dari anamnesis adalah memberikan persembahan. Ada berbagai macam bentuk persembahan yang dapat kita berikan, namun yang paling penting adalah mempersembahkan seluruh hidup kita untuk memuliakan Tuhan (Rm. 12:1). Ketiga, kita perlu mengembangkan kebiasaan berbagi kepada orang yang kurang mampu. Jika gereja kita aktif dalam diakonia, kita bisa menyisihkan uang kita dan memberikannya melalui gereja. Atau, kita dapat memberikannya lewat donasi melalui lembaga sosial atau langsung kepada individu-individu yang sangat membutuhkan. [YGM] Baca Gali Alkitab 9 Umat yang akan masuk ke negeri yang baru, yaitu tanah perjanjian, perlu dibekali banyak peraturan, baik tentang hukum-hukum sipil maupun aturan yang berhubungan dengan agama/peribadatan. Dalam Ulangan pasal 26, Tuhan memberikan peraturan tentang persembahan hasil pertama dari tanah yang mereka garap dan tentang persembahan persepuluhan. Kedua bentuk persembahan ini diberikan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan, dengan tujuan untuk memelihara kehidupan suku Lewi serta orang asing, anak yatim, dan janda, supaya mereka dapat hidup dengan layak. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |