Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/04/23 |
|
Minggu, 23 April 2023 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)
|
|
Ajakan untuk tidak berpura-pura sangat kental dalam bacaan hari ini. Ayat 1-4 mengajak supaya orang tidak berpura-pura tak tahu ketika melihat milik sesamanya yang hilang atau binatangnya rebah di jalan, hanya supaya ia tidak perlu memberikan pertolongan. Ayat 5 bisa ditafsirkan secara beragam, tetapi juga bisa dianggap sebagai ajakan untuk tidak berpura-pura. Perempuan dan laki-laki sama-sama diciptakan Tuhan, sehingga tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain, apalagi kalau hal itu dilakukan demi menghindari kewajiban. Ayat 6-7 memberikan aturan mengenai burung yang mengajarkan supaya orang tidak berpura-pura tak tahu bahwa kelangsungan hidup burung tetap harus dipelihara. Demikian pula dengan ayat 8 yang mengajak supaya orang tidak pura-pura tak tahu bahwa sotoh tanpa tembok itu berbahaya. Ayat 9-12 mengingatkan agar orang tidak pura-pura lupa mengenai kewajiban terhadap Tuhan melalui kebun anggur dan pakaian yang mengingatkan kepada hukum Allah. Sikap berpura-pura bisa menjadi senjata ampuh untuk melepaskan diri dari suatu kewajiban atau tanggung jawab. Namun, aturan yang diberikan oleh Tuhan tidak memberi celah pada kepura-puraan. Berpura-pura bisa disejajarkan dengan kebohongan; pura-pura tidak tahu dan pura-pura lupa sama halnya dengan berbohong demi kepentingan, keinginan, atau kesenangan diri sendiri. Pada masa kini, kita dapat menemukan kepura-puraan di berbagai tempat dan situasi. Orang berpura-pura ramah supaya mendapatkan apa yang dia inginkan. Orang berpura-pura sakit supaya tidak dihukum atas kesalahannya. Orang berpura-pura miskin supaya menerima santunan. Orang berpura-pura sibuk supaya tidak perlu melakukan pelayanan di gereja maupun masyarakat. Kepura-puraan semacam itu tentu tidak membawa kebaikan. Mari kita belajar untuk jujur dalam hidup berelasi dengan sesama. Janganlah kita memilih untuk berpura-pura demi diri kita sendiri dan merugikan banyak orang! Hal itu bertentangan dengan panggilan kita sebagai pembawa berkat. [KRS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |