Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/04/23 |
|
Senin, 23 April 2012
|
|
Judul: Mati dan bangkit bersama Kristus Paulus mengantisipasi kesalahkaprahan ini ketika menulis perikop ini. Apakah kita boleh bertekun dalam dosa, supaya kasih karunia semakin bertambah (1)? Ini pemikiran sesat. Ketika kita telah dibenarkan oleh Tuhan, maka hidup kita menjadi baru dan dosa sudah lenyap (2, 11). Semua ini terjadi karena kita ikut di dalam kematian dan kebangkitan Yesus (5). Paulus mengajarkan salah salah satu arti baptisan yaitu mati dan bangkit bersama Yesus (3-4). Ketika kita ikut dalam kematian Yesus berarti semua dosa telah kita tanggalkan dan matikan di salib Kristus (6-7) untuk menuju kepada satu kehidupan yang baru di dalam Dia, yaitu hidup kekal melalui kebangkitan-Nya (8-11). Kristus mati satu kali untuk mematikan dosa selama-lamanya sehingga Ia hidup selama-lamanya juga bagi Allah. Itu berarti kemenangan tuntas atas dosa dan maut. Kita yang percaya Yesus, sudah dibebaskan dari dosa dan hukumannya, dan sudah memiliki hidup kekal untuk melayani Allah. Hal ini berarti juga bahwa baptisan yang kita terima cukup satu kali dan tidak perlu diulang lagi. Tugas kita sekarang adalah bagaimana mengelola kasih karunia Allah itu dalam hidup kita. Paulus memberi nasehat bagi kita agar, memberi diri sepenuhnya kepada Allah. Artinya kita menyerahkan hidup kita, waktu, tenaga, pikiran, talenta, dan tubuh kita sepenuhnya untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan Dia saja (13b). Kita harus tidak lagi menyerahkan angggota tubuh kita untuk dikendalikan dan dipakai oleh iblis, dibujuk dan ditipu oleh dunia ini, dan dikuasai dan dikontrol oleh keinginan daging kita sebagai alat kejahatan (13a). Kita hanya boleh punya satu tuan atau majikan, yaitu Allah yang sudah menebus kita dan bukan iblis yang sudah kalah! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |