Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/04/20 |
|
Jumat, 20 April 2012
|
|
Judul: Damai sejahtera sejati Pertama, orang yang dibenarkan oleh iman tidak lagi merasa khawatir akan kehilangan keselamatan. Relasi yang dulu digambarkan sebagai ketidakberdayaan (=lemah dan durhaka, 6) untuk menyenangkan Tuhan karena dibelenggu dosa (8) dan ada di bawah bayang-bayang murka Allah (9), serta bermusuhan dengan Allah (10), oleh kasih karunia Kristus diubah menjadi relasi damai sejahtera (1). Kedua, oleh karena itu, orang yang dibenarkan oleh iman memiliki pengharapan bahwa satu hari kelak, hidupnya akan dipermuliakan oleh kemuliaan Allah (2). Suatu hari ia secara penuh berada di hadirat Allah yang mulia dengan karakter yang serupa dengan Kristus. Ketiga, pemahaman seperti ini akan membawa dampak, orang yang dibenarkan oleh iman berani menghadapi penderitaan. Malah ia bermegah di dalamnya (3) karena ia tahu bahwa melalui penderitaan, imannya itu justru semakin teguh, dan teruji. Semakin imannya teruji, semakin pula bertambah teguh ia pada pengharapan yang sudah dijanjikan Tuhan (5). Roh Kuduslah akan meneguhkan iman orang tersebut. Orang yang dibenarkan oleh iman, tidak mungkin menjadi sombong. Ia malah bermegah di dalam Kristus sebagai sumber damai sejahteranya (11). Jadi, bagaimana mengalami damai sejahtera sejati? Stop berpikir dan berusaha mendapatkan damai sejahtera dengan berbuat baik sebanyak-banyaknya supaya mendapatkan pembenaran. Akui ketidakberdayaan Anda dan minta pertolongan dan belas kasih kepada Allah di dalam Kristus. Lalu, lakukan perbuatan baik dan pelayanan sebanyak-banyaknya, , dan siap menghadapi penderitaan karena Anda sudah menerima anugerah dibenarkan oleh iman. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |