Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/04/16 |
|
Minggu, 16 April 2006
|
|
Judul: Kubur kosong buktinya Salah satu baris lagu Sebab Dia Hidup, bertuliskan: "Kubur kosong membuktikan Dia hidup." Benarkah kubur kosong membuktikan Ia hidup? Simaklah pengalaman dan respons beberapa murid yang menyaksikan kubur kosong itu. Maria Magdalena merupakan saksi pertama yang melihat kubur Yesus yang sudah terbuka itu dan mungkin ia tidak masuk ke dalam kubur itu. Ia segera berlari memberitahu Petrus dan dan murid yang dikasihi Yesus seraya berkata bahwa tubuh Yesus telah dicuri, tetapi ia tidak tahu di mana tubuh Yesus itu berada. Ini adalah respons umum yang dapat diterima secara logika oleh banyak orang karena mustahil seseorang bangkit dari kematian. Petrus dan murid yang dikasihi Yesus berangkat ke kubur itu dan masuk ke dalamnya. Petrus masuk lebih dahulu dan melihat dalam ruang kubur yang kosong hanya terdapat kain kafan dan kain peluh pembungkus tubuh Yesus. Namun, murid yang dikasihi Yesus kemudian masuk dalam kubur kosong itu dan menyaksikan kejadian tersebut. Penulis Injil Yohanes mencatat respons murid itu adalah percaya (ayat 8). Ia percaya bahwa Yesus sudah bangkit sebagaimana pernyataan Perjanjian Lama yang sudah menubuatkan hal ini (ayat 9) dan perkataan Yesus sendiri yang sudah mengajarkan hal itu kepada para murid-Nya. Bagi murid yang dikasihi Yesus, kubur kosong membuktikan kebenaran nubuat Perjanjian Lama dan pengajaran Yesus bahwa Dia adalah Kebangkitan dan Hidup (Yoh. 11:25). Namun bagi Maria, diperlukan perjumpaan pribadi dengan Yesus yang sudah bangkit itu supaya Maria sungguh percaya akan kebangkitan-Nya. Apakah Anda memerlukan bukti untuk percaya bahwa Yesus sungguh sudah bangkit dari kematian? Doaku: Tuhan, kuatkan imanku untuk sungguh-sungguh percaya bahwa Engkau adalah Tuhan yang hidup dan sudah mengalahkan kuasa maut. Kuatkan imanku agar aku dapat bersaksi dengan berani tentang-Mu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |