Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/04/11 |
|
Rabu, 11 April 2007
|
|
Judul: Pulang untuk dipulihkan Hukuman keras yang Tuhan jatuhkan pada umat-Nya menimbulkan ratap tangis berkepanjangan karena sepertinya sudah tidak ada pengampunan lagi (15). Ungkapan Rahel menangisi anak-anaknya (Yusuf di Utara dan Benyamin di Selatan/Yehuda), menyatakan kedukaan yang sangat dalam bagi seluruh umat Israel. Israel Utara telah lebih dahulu menerima penghukuman Tuhan dengan diserakkan ke penjuru dunia. Sepertinya tidak ada lagi harapan akan dipulihkan. Kini Yehuda pun akan dihancurkan. Di mata Allah yang penuh kasih kekal, setiap pukulan mewakili pedihnya hati Bapa yang terluka oleh dosa anak-anak-Nya yang sebenarnya disayangi-Nya (20). Tujuan penghukuman Allah tidak dimaksudkan untuk menghancurkan melainkan agar umat menyadari kesalahan, kapok berbuat dosa, dan akhirnya bertobat. Oleh karena itu, betapa lega hati Tuhan ketika mendengar pengakuan umat-Nya bahwa mereka memang telah berdosa terhadap-Nya dan sekarang dengan penyesalan mereka berbalik kepada Tuhan untuk memohonkan pengampunan (18-19). Dengan demikian masih ada harapan untuk mereka karena Allah akan mengampuni dalam memulihkan (16-17). Rahel tak perlu menangis lagi karena anak-anaknya akan hidup kembali! Tuhan memanggil Israel pulang (21b). Israel harus menempuh lagi jalan-jalan yang sudah ditunjukkan Allah, yaitu Taurat sebagai pedoman hidup mereka (21a). Israel harus menuntaskan pertobatan mereka, jangan ragu-ragu lagi, seperti seorang gadis yang kembali kepada kekasih sejatinya atau seperti anak perempuan yang kembali ke rumah ayahnya. Allah bagaikan Bapa yang menantikan anak bungsu pulang untuk menikmati kembali kasih dan pemeliharaan-Nya (band. perumpamaan Anak yang hilang di Luk. 15:11-32). Renungkan: Harus ada tekad dan keberanian meninggalkan cara hidup yang lama demi hidup baru yang Tuhan janjikan dan anugerahkan, terwujud dalam kita!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |