Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/04/10 |
|
Kamis, 10 April 2008
|
|
Judul: Allah membereskan masalah Pilihan yang ditempuh untuk "menyelesaikan" apa yang dianggap Sarai sebuah masalah dalam dirinya, justru kemudian menimbulkan masalah-masalah baru yang cukup serius. Itu terjadi karena mereka secara serampangan sudah mendahului Allah. Mereka mencoba menggenapi janji Allah dengan upaya mereka sendiri. Mereka lebih memilih menjalani waktu mereka ketimbang menanti waktu Allah. Ujian besar dalam beriman adalah dengan membiarkan Allah bekerja sesuai waktu-Nya di dalam kehidupan, dan menanti waktu-Nya itu dengan iman, harapan, dan kasih. Dalam hal penting ini, Sarai dan Abram telah gagal. Kita melihat ada tiga orang yang membuat masalah serius di sini: 1) Sarai, yang mencoba membereskan masalah dirinya dengan memberikan Hagar menjadi istri Abram (ay. 2-3); 2) Abram, yang menuruti rencana Sarai, tetapi pada saat masalah lain muncul, menolak menyelesaikan masalah (ay. 6); dan 3) Hagar, yang melarikan diri dari masalah (ay. 6). Berhadapan dengan situasi kacau buatan manusia yang tidak beriman dan tidak sabaran ini, Allah ternyata adalah Allah yang tetap menyatakan kuasa-Nya untuk turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Rm 8:28). Allah setia pada janji-Nya. Allah menyadari kekurangan anak-anak-Nya dan tidak membiarkan masalah-masalah yang mereka hadapi ditanggung sendirian. Sarai dan Abram pada akhirnya tetap akan mendapatkan anak mereka sendiri, dan Allah menyelesaikan masalah Hagar meskipun Abram menolak memberi solusi (ayat 8-15, Kej. 17:20). Ternyata tidak ada masalah yang terlalu rumit bagi Allah jika kita membiarkan Dia menolong kita!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |