Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/04/06 |
|
Kamis, 6 April 2006
|
|
Judul: Maju dalam pengenalan Penggunaan kiasan oleh Yesus menunjukkan kondisi rohani murid-murid-Nya yang tidak dapat memahami kebenaran rohani. Hanya dengan pertolongan Roh Kudus dalam hati mereka yang membuat para murid Yesus paham dalam arti tahu dan sadar bahwa Allah benar-benar mengasihi mereka di dalam Yesus, utusan-Nya (ayat 25-26). Ketika itulah terjalin hubungan iman dan kasih para murid dengan Yesus. Pada saat itulah kata-kata Yesus akan menjadi jelas, hubungan doa menjadi hidup, serta pengenalan tentang status dan peran Yesus menjadi nyata pula (ayat 28). Pada waktu itu, tampaknya para murid mulai memahami ajaran Yesus dan memercayai perkataan-Nya (ayat 29-30). Namun pemahaman dan percaya mereka itu belum mengalami ujian. Ujian datang ketika Yesus disalibkan dan ternyata hal tersebut menggoncangkan iman para pengikut-Nya (ayat 31, 32). Saat itu mereka akan tercerai-berai. Yesus melihat bahwa mereka memerlukan peneguhan untuk percaya kepada-Nya. Pertanyaan Yesus mendesak para murid untuk menguji kemurnian dan kesungguhan mereka mengikut Dia (ayat 31). Sebelum itu terjadi, Yesus menegaskan bahwa bahkan dalam kematian-Nya Bapa tidak meninggalkan Dia. Pemahaman kebenaran pengenalan yang jelas tentang Yesus membuat kokoh iman yang sedang mengalami ujian dan memampukan para pengikut-Nya beroleh damai sejahtera (ayat 32b-33). Roh Kuduslah yang akan memampukan mereka mengerti semua kebenaran ini, bahwa di balik penderitaan Yesus ada kemenangan sejati atas dunia ini. Memahami dan memercayai Yesus bukan sekadar pemahaman intelektual dan teoritis. Memahami dan memercayai Yesus adalah pengalaman hidup bersandar kepada firman-Nya yang akan terus-menerus dijelaskan artinya oleh Roh Kudus yang hadir senantiasa dalam hidup kita. Renungkan: "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya…" (Filipi 3:10).
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |