Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/03/30

Senin, 30 Maret 2009

Markus 14:10-21
Jangan mengkhianati Yesus

Judul: Jangan mengkhianati Yesus
Walau seorang wanita, yang tidak termasuk kedua belas murid, telah menunjukkan penghormatan tertinggi kepada Yesus, Yudas melakukan hal sebaliknya. Yudas mengkhianati Yesus. Ia menjalin persepakatan dengan para pemimpin agama Yahudi, yang ingin menangkap Yesus dengan imbalan sejumlah uang (ayat 10-11).

Apakah Yesus mengetahui permufakatan keji itu? Ya. Saat perjamuan malam yang dilakukan bersama murid-murid-Nya, Yesus menyatakan hal itu (ayat 17-18). Tentu saja para murid terkejut dan menanyakan apakah mereka adalah orang yang dimaksud. Tampaknya mereka tidak yakin pada kekuatan iman mereka sendiri. Namun Yesus telah memberikan petunjuk mengenai identitas si pengkhianat itu: ia adalah salah seorang dari kedua belas murid dan saat itu ia sedang makan bersama mereka. Ada juga petunjuk ketiga: si pengkhianat mencelupkan roti ke dalam satu mangkuk dengan Yesus (ayat 18). Petunjuk ini memang tidak secara khusus menyatakan siapa orang yang dimaksud. Namun Yesus ingin menekankan bahwa ia adalah orang yang telah menikmati hubungan dan kedekatan dengan Yesus. Ternyata intensitas pertemuan dengan Yesus tidak membuat Yudas menjadi murid sejati. Ini menjadi peringatan bagi kita bahwa pengetahuan, profesi, keanggotaan gereja, kehadiran dalam ibadah, atau aktivitas pelayanan adalah hal yang sia-sia jikalau hati kita tidak bertobat.

Menurut Yesus, penderitaan yang akan Dia alami memang sudah dinubuatkan sejak zaman dahulu kala (Yes. 53:12). Walau demikian, Yudas tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab atas pengkhianatan terhadap Gurunya. Mengapa? Karena ia tidak ditakdirkan untuk melakukan hal itu. Ia sendiri yang memilih untuk berbuat demikian. Dan memang Tuhan tidak pernah menakdirkan orang untuk berbuat jahat. Karena itu jangan pernah menyalahkan Tuhan ketika kita jatuh ke dalam dosa. Walau Tuhan melihat kita bukan berarti bahwa Dia mengizinkan kita melakukannya. Yang penting adalah segera bertobat!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org