Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/03/29 |
|
Sabtu, 29 Maret 2008
|
|
Judul: Berjalan dengan Tuhan Dalam memperlakukan perbedaan itu, Allah memiliki rencana dan kehendak tersendiri bagi tiap-tiap orang yang percaya pada Dia. Tentu saja rencana dan kehendak Allah bagi tiap-tiap orang tidaklah sama. Allah memang memperlakukan dan menangani kita masing-masing secara individu. Tidak pukul rata. Kita perhatikan sendiri di dalam Alkitab, bagaimana Tuhan bersikap dan merespons tiap tokoh Alkitab secara berbeda. Allah tidak berkewajiban memperlakukan kita sama seperti Dia memperlakukan orang lain. Ia tidak berkewajiban memberkati kita dalam cara yang sama seperti Ia memberkati orang lain. Kita tidak perlu meributkan atau merepotkan diri tentang hal itu. Itu adalah kedaulatan dan wewenang Allah. Tugas kita hanyalah memastikan bahwa kita sendiri sudah atau sedang mengikut Yesus dengan sungguh-sungguh. Jika dengan serius kita mengikut Dia, kita tentu tidak memiliki waktu untuk memikirkan bagaimana Dia memperlakukan orang di sekitar kita. Itu bukan urusan kita. Itulah sebabnya Yesus menegur Petrus, yang ingin tahu mengenai kehidupan Yohanes di masa depan. Menurut Yesus, apa yang terjadi pada Yohanes sama sekali bukan sesuatu hal yang harus menjadi bahan pemikiran Petrus (ayat 21-22). Karena Tuhan sendiri peduli pada Yohanes dan tahu apa yang terbaik bagi dia. Lagi pula memang tidaklah baik bagi kita untuk mengetahui dan berusaha mencari tahu mengenai apa yng akan terjadi di masa depan. Kita bisa tergoda untuk memperhatikan ramalan bintang atau pergi ke tukang ramal. Ingatlah bahwa tugas kita satu-satunya hanyalah mengikut Yesus tiap-tiap hari, setia menapaki langkah demi langkah berdasarkan pimpinan Tuhan. Menjalani hidup dengan menempatkan kehendak Yesus sebagai yang terutama dalam hidup. Pengantar Kitab KEJADIAN Kejadian adalah salah satu kitab terpenting dalam Alkitab, karena bukan hanya kita mengenal Allah sebagai pemilik dan pencipta dunia dan segala isinya, tetapi juga bahwa Allah menciptakan dengan tujuan. Manusia diciptakan sebagai wakil Allah untuk memuliakan Diri-Nya dan untuk mengembangkan dunia ini. Kejadian menyajikan dua macam sejarah. Pertama, sejarah primeval (Kej. 1-11), yaitu sejarah awal dari dunia dan manusia. Sejarah ini dimulai dari penciptaan oleh Allah. Karya penciptaan Allah baik adanya, tetapi kemudian dinodai oleh kejatuhan manusia ke dalam dosa yang merusak kehidupan umat manusia. Kisah seperti pembunuhan Habil oleh Kain (ayat 4:1-16), perkawinan antara anak-anak Allah dengan anak-anak manusia (ayat 6:2) yang memuncak pada penghukuman Allah lewat air bah (ayat 6-8), dan menara Babel (ayat 11:1-9) menunjukkan dahsyatnya dosa yang memporak-porandakan kemanusiaan. Namun di sisi lain, Allah menyatakan kedaulatan dan kasih-Nya lewat rencana penyelamatan-Nya dengan mempersiapkan umat pilihan-Nya lewat keturunan Set (pasal 5), Nuh (pasal 10, 11), dan Terah (ayat 11:27-32), yaitu Abraham. Kedua, sejarah pra-Israel (Kej. 12-50), yaitu sejarah nenek moyang Israel. Sejarah pra-Israel ini menyajikan bagaimana Allah memilih Abraham dan keturunannya, menjanjikan mereka menjadi bangsa yang besar, untuk menjadi alat memberkati bangsa-bangsa lain. Nenek moyang Israel ternyata bukan sosok yang sempurna, tetapi manusia biasa yang lemah, kadang keliru dalam mengambil keputusan iman yang bisa mengakibatkan kefatalan. Namun, Allah yang memilih mereka menyatakan pemeliharaan-Nya atas orang-orang-Nya, membentuk pribadi dan karakter mereka sedemikian sehingga rencana Allah tetap terlaksana. Kitab Kejadian diteruskan dengan Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan (Lima kitab Musa) yang mengisahkan bagaimana dari nenek moyang mereka, Israel muncul dalam panggung sejarah dunia, dipersiapkan menjadi umat Allah dengan fungsi model bagi bangsa kudus dan kerajaan imam bagi bangsa-bangsa lain. Rangkaian kitab-kitab Musa ini akan diteruskan dengan kitab-kitab sejarah yang memaparkan bagaimana Israel menjalankan fungsinya tersebut.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |