Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/03/27 |
|
Kamis, 27 Maret 2008
|
|
Judul: Tanpa Tuhan: gagal! Peristiwa itu tampaknya mempersiapkan mereka untuk mempelajari suatu hal penting dalam kemuridan mereka, bahwa terpisah dari Yesus mereka tidak dapat melakukan apa-apa (Yoh. 15:5). Titik balik terjadi ketika pagi menjelang. Yesus berdiri di pantai (ayat 4), dan tidak seorang pun mengenali Dia. Ia menanyai mereka tentang ikan yang mereka dapat. Mereka mengakui kegagalan mereka (ayat 5). Lalu Yesus memberi saran yang menjanjikan keberhasilan. Benar saja, mereka mendapatkan ikan dalam jumlah besar (ayat 6, 11). Tentu Yesus tahu bahwa murid-murid mengalami kegagalan. Lalu mengapa Ia tidak menolong mereka lebih cepat? Jawabannya adalah: mereka memang perlu mengalami kegagalan. Namun kegagalan di sini bukan merupakan prasyarat untuk mencapai sukses. Jika Pria yang semula mereka tidak kenali itu memberikan saran sejak awal, mereka tentu akan menolak nasehat-Nya. Setelah mengalami kegagalan disepanjang malam, barulah mereka siap mendengarkan suara Tuhan. Kadang-kadang Tuhan membiarkan kita mengalami kegagalan, padahal kita merasa memiliki kemampuan atau kekuatan. Namun dengan ini kita akan belajar bahwa hanya dengan mematuhi suara-Nya dan bersandar pada kuasa-Nya, kita dapat berhasil. Ini memperlihatkan pada kita, bahwa meskipun kita gagal, Kristus tidak meninggalkan kita. Kita dibiarkan gagal supaya tahu bahwa bila melakukan segala sesuatu di luar Tuhan, kita tidak akan pernah berhasil.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |