Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/03/22 |
|
Kamis, 22 Maret 2012
|
|
Judul: Cinta kekuasaan atau Tuhan? Apa yang menyebabkan para imam kepala dan ahli taurat bertindak demikian? Iri hati terhadap Yesus membuat mereka melupakan hukum Taurat yang sangat mereka pegang itu. Yesus dilihat sebagai musuh yang mengancam kedudukan, kuasa dan popularitas mereka. Demi mempertahankan kedudukan, kuasa, dan popularitas, siapapun bisa dibinasakan, sekalipun harus menggunakan cara-cara yang licik dan penuh tipu muslihat. Mereka sama sekali tidak takut akan Allah, sebaliknya yang menjadi fokus mereka adalah pandangan orang banyak supaya posisi, kekuasaan, dan wibawa mereka tetap terpelihara. Kecintaan terhadap kekuasaan dan popularitas bisa membuat seseorang kehilangan hati nurani bahkan melupakan Tuhan. Apa pun bisa dilakukan untuk mendukung tindakannya termasuk memakai aturan-aturan agama sebagai alat untuk pembenaran. Sebagai seorang pengikut Kristus, kita harus bisa memilih: mana yang paling kita cintai, "Tuhan" atau "kekuasaan dan popularitas"? Kekuasaan dan popularitas bukanlah segala-galanya, tetapi jika kita memiliki itu semua, pergunakan itu sebagai alat untuk melayani Tuhan dan sesama serta bukan untuk memuaskan keinginan diri sendiri. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |