Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/03/17 |
|
Selasa, 17 Maret 2009
|
|
Judul: Salah memahami Orang Israel memang telah bertindak benar dengan memuliakan Yesus sebagai Raja yang akan datang, sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi Zakharia (Za. 9:9). Namun mereka ternyata salah memahami tindakan dan misi Yesus. Kesalahan konsep itu membuat mereka ingin menjadikan Yesus sebagai Raja mereka. Mengapa bisa terjadi demikian? Pujian dan sanjungan orang banyak ternyata lahir karena berbagai mukjizat yang telah Yesus buat (Luk. 19:37; Yoh. 12:9). Bukan pengajaran-Nya dan bukan pula firman-Nya yang menggerakkan mereka untuk menerima Yesus sebagai Mesias. Orang banyak juga gagal memahami makna Kerajaan yang akan datang itu. Mereka mengira bahwa Kerajaan itu akan datang dalam bentuk istana dan pemerintahan yang megah. Padahal Kerajaan Allah datang melalui pembaruan kerohanian. Orang banyak hanya memikirkan dimensi material dan hal-hal yang bersifat eksternal. Selain itu orang banyak salah dalam memperkirakan bagaimana Kerajaan itu didirikan. Mereka mengira bahwa Kerajaan itu akan dibangkitkan melalui revolusi militer yang menunjukkan kekuatan. Padahal justru sebaliknya, yaitu melalui penolakan, penderitaan, dan kematian Mesias sebagai Anak Domba Allah yang mati bagi dosa umat-Nya (band. Yes. 52:13-53:12). Kegagalan memahami misi Yesus membuat orang salah merespons segala tindakan-Nya. Sudahkah kita sendiri memahami misi Yesus yang sebenarnya? Bila belum, selidiki Alkitab dan pelajari misi serta rencana-Nya bagi Anda.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |