Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/03/14 |
|
Sabtu, 14 Maret 2009
|
|
Judul: Kelahiran Baru Mengapa semua kita cenderung proaktif berbuat dosa dan proaktif menjauhi Allah serta kebenaran-Nya? Mengapa begitu gampang kita menyerah kepada godaan untuk berkompromi dengan dosa? Misalnya, tidak jujur, benci, pikiran cemar, sombong, serakah, tidak hormat kepada Allah. Mengapa? Karena sifat manusia kita sudah dicemari oleh dosa. Kita, anak-anak Adam dan Hawa, telah mewarisi kecenderungan berbuat salah. Kita tidak berdaya untuk terbang dalam kesucian Allah. Kita tunduk di bawah hukum gravitasi dosa! Yohanes Pembaptis berkhotbah dengan tegas dan tajam. Banyak orang diinsyafkan atas dosa-dosa mereka. Sebagai tanda keinsyafan dan pertobatan, mereka memberi diri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Itu ungkapan tekad mereka meninggalkan dosa dan harapan bahwa seterusnya mereka akan hidup dalam kesucian. Namun Yohanes Pembaptis mengingatkan bahwa baptisan yang ia berikan tidak dapat mengubah mereka menjadi suci. Pertobatan tidak sama dengan pembaruan hati. Manusia perlu dilahirkan kembali sebab dosa telah membuat kita mati. Kita butuh diciptakan ulang, dilahirkan kembali, diberi hati baru! Syukur bahwa Yesus Kristus berkuasa melakukan yang Yohanes Pembaptis tidak sanggup. Ia datang untuk menggenapi rencana penyelamatan dari Allah untuk manusia. Ia sudah memberikan hidup-Nya untuk menghidupkan kita yang mati rohani. Ia berkuasa membaptiskan kita dalam Roh Allah, yaitu baptisan pembaruan hati. Dengan dibaptiskan Roh kita dilahirkan baru. Sifat Kristus terbit dalam hati kita. Bahwa kita beriman kepada-Nya, mengasihi Dia, memiliki dorongan hati untuk menaati firman-Nya, adalah akibat dari Roh-Nya melahirkan kita kembali. Adakah tanda-tanda hidup dari Roh itu dalam Anda?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |