Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/03/12 |
|
Minggu, 12 Maret 2023 (Minggu Pra-Paskah 3)
|
|
Perkataan teman-teman Ayub makin lama makin kasar dan menyakitkan. Mereka sepertinya lupa akan tujuan awal dari kedatangan mereka, yakni untuk menghibur Ayub. Ini adalah kedua kalinya Elifas berbicara. Jika pada awal ia memulai perkataannya dengan halus, maka sekarang ia langsung mencerca Ayub. Elifas menuduh bahwa Ayub tidak berhikmat (2-3), tidak menghormati Allah (4), mengucapkan perkataan yang salah (5-6), sombong dengan berpikir bahwa hanya dia yang bijaksana (7-10), dan menentang Allah (11-13), bahkan disebut sebagai orang bejat (16). Elifas mengatakan bahwa pada akhirnya orang fasik akan hidup dalam kegelapan (20-24) dan berakhir dengan kesia-siaan karena melawan Allah (25-35). Sekarang Elifas melihat Ayub dengan begitu negatif. Bukan saja Ayub dianggap tidak berhikmat, tetapi-yang pastinya lebih menyakitkan-Ayub juga dituduh bahwa ia menentang Allah dan menjadi orang bejat yang pada akhirnya hidupnya pasti penuh kegelapan dan kesia-siaan. Sepertinya Elifas tidak lagi menasihati Ayub untuk bertobat. Mungkin ia yakin bahwa Ayub adalah orang fasik, sehingga ia sudah berasumsi bahwa Ayub tidak akan bertobat dan pasti akan binasa. Elifas sepertinya sudah lupa sama sekali bahwa dirinya adalah sahabat Ayub, yang mengunjungi Ayub untuk menemani dan menghibur Ayub. Dalam kemarahannya, yang ia keluarkan adalah kata-kata kecaman yang sangat menyakitkan, dan yang ia lihat bukan lagi Ayub sebagai orang benar, melainkan orang fasik yang pasti akan binasa. Ketika kita berdebat, sering sekali kita tidak berfokus pada tema perdebatan, tetapi termakan emosi dan jatuh kepada kata-kata penghinaan dan kecaman yang pedas. Inilah yang terjadi pada Elifas yang mengecam Ayub dengan kata-kata yang begitu negatif. Ironinya, sahabat yang seharusnya menghibur Ayub sekarang menjadi lawan yang menuduhnya dan sepertinya tidak lagi melihat Ayub sebagai sahabatnya. Tuhan kiranya memberikan kita hikmat dalam menghadapi teman dan saudara yang sedang dalam kesusahan besar. [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |