Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/03/10 |
|
Jumat, 10 Maret 2023 (Minggu Pra-Paskah 2)
|
|
Ketika seseorang berada dalam penderitaan besar, kita seharusnya mengerti bahwa ia sangat membutuhkan pengertian, bukan kecaman, walaupun kita tidak menyetujui apa yang dikatakannya. Kecaman Zofar dijawab Ayub dengan sinis: "bersama-sama kamu hikmat akan mati" (12:1). Tidak seperti Zofar, Ayub melihat bahwa Allah tidak selalu langsung menghukum orang fasik (12:6). Pada Allah ada hikmat dan kekuatan (12:13-25), dan Ayub mengerti akan semua itu (13:1). Oleh karena itu, Ayub hendak berbicara langsung kepada Allah dan membela perkaranya (13:3). Keyakinan Ayub bahwa ia tidak bersalah begitu teguh, hingga sekalipun Allah akan membunuhnya, ia tetap akan menghadap Allah dan membela dirinya (13:15). Ayub meminta Allah untuk mendengarkannya dan menyatakan kepadanya seberapa besar kesalahannya, karena ia yakin bahwa ia benar (13:17-24). Teman-teman Ayub tidak dapat menerima perkataan Ayub yang terus menganggap dirinya tidak bersalah, sehingga mereka terus-menerus membela Allah dan menyerang Ayub. Akibatnya, Ayub menjadi amat sedih. Teman-temannya hanya berdebat secara doktrinal, padahal yang Ayub butuhkan adalah pengertian serta penghiburan dari mereka. Ketika teman atau saudara kita sedang menderita dengan luar biasa, dia bisa saja menjadi marah kepada Allah dan mengatakan hal-hal yang mungkin menurut kita tidak pantas. Sebelum mengecam teman atau saudara kita, ingatlah bahwa Allah sendiri berfirman: "Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu" (Yes. 55:8). Karena kita juga tidak mungkin mengetahui apa yang sedang dilakukan Allah, kita tidak boleh cepat-cepat menghakimi. Lagipula, saat yang demikian tidak tepat untuk berdebat secara doktrinal. Apa yang dibutuhkan adalah pengertian, bukan perdebatan, apalagi kecaman. Mari kita belajar untuk berempati terhadap teman atau saudara kita yang sedang menderita. Belajarlah untuk lebih mau mengerti perasaan dan kesakitannya, dan lebih baik tidak berfokus pada perdebatan. [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |