Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/03/01 |
|
Rabu, 1 Maret 2023 (Minggu Pra-Paskah 1)
|
|
Bagi orang tua, memenuhi kebutuhan hidup keluarga adalah sebuah tanggung jawab. Namun, berapa banyak di antara orang tua hari ini yang bersedia mengorbankan waktunya tiap-tiap hari, di tengah kesibukan yang ada, untuk berdoa secara khusus bagi anak-anak yang Tuhan percayakan? Bagian pertama dari kitab ini menjelaskan tentang siapa Ayub. Ia bukan hanya seorang yang memiliki kekayaan berlimpah, banyak anak, dan keluarga yang baik, namun juga dikenal sebagai seorang yang saleh dan jujur (1). Hal ini lebih jauh dijelaskan dengan perilaku yang nyata, yaitu bagaimana ia memerhatikan kehidupan anak-anaknya, berdoa bagi mereka, dan mempersembahkan kurban untuk memohon pengampunan kepada Allah (5). Alkitab memang tidak menjelaskan secara pasti pada zaman kapan Ayub hidup, namun kemungkinan besar ia hidup pada zaman patriarkat di mana seorang ayah memiliki peran bukan hanya sebagai kepala keluarga, namun juga sebagai imam bagi keluarganya. Karena itu, tidak mengherankan jika Ayub mempersembahkan kurban ketika berdoa memohon pengampunan kepada Allah. Kepedulian Ayub terhadap kerohanian anak-anaknya adalah sesuatu yang patut kita jadikan teladan. Banyak orang tua yang memerhatikan kesejahteraan materi anak-anaknya, bahkan mengorbankan waktu dan tenaga secara luar biasa untuk mengumpulkan uang. Tentu, ini merupakan hal yang baik. Namun, sebagai orang tua, kita perlu ingat bahwa yang dibutuhkan anak-anak bukan hanya melulu materi, melainkan juga perhatian dan kehadiran orang tua dalam perkara rohani. Mari kita dengan tekun dan tidak jemu-jemu berdoa bagi anak-anak kita. Jika kita melihat ada hal yang tidak berkenan kepada Tuhan, mari kita mohon ampun bagi anak-anak kita dan mengajak mereka untuk meminta pengampunan kepada-Nya. Mari kita juga doakan pertumbuhan rohani mereka, agar Tuhan menolong mereka dalam menghadapi dunia yang makin bengkok ini. Kiranya kehidupan Ayub yang tekun berdoa bagi anak-anaknya juga menjadi gaya hidup bagi kita hari ini. [ABL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |