Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/02/22 |
|
Sabtu, 22 Februari 2025 (Minggu ke-6 sesudah Epifani)
|
|
Ketika kita berbicara tentang memberi yang terbaik kepada seseorang, acapkali fokus kita terletak pada barang termahal yang dapat kita beli dan berikan. Namun, pada dasarnya ada banyak hal yang melekat pada diri kita yang dapat kita pakai sebagai persembahan terbaik. Dalam beberapa perikop yang kita baca hari ini, kita menyaksikan keterampilan dalam membuat berbagai benda suci untuk Kemah Suci. Setiap karya dibuat dengan tujuan khusus, yakni untuk memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana umat dapat mempersembahkan segala yang terbaik kepada Allah. Bezale'el, bersama para asistennya, membuat meja roti sajian dengan memastikan bahwa seluruh meja itu memenuhi spesifikasi yang diberikan oleh TUHAN (10-16). Peralatan lainnya yang dibuat adalah kandil untuk menerangi tempat yang kudus itu. Dengan desain dan detailnya yang rumit, Bezale'el memperhatikan setiap aspek dalam pembuatannya dan tidak menganggap enteng detail apa pun darinya (17-24). Demikian juga dengan mazbah pembakaran ukupan serta minyak urapan dan ukupan. Ia membuatnya dengan sangat cermat supaya itu semua layak untuk digunakan dalam ibadah dan pengudusan (25-29). Bagian-bagian dari Kemah Suci merupakan bagian yang penting dalam kehidupan spiritual bangsa Israel. Dari proses pembangunannya sejauh ini, kita dapat belajar pentingnya memberi bukan apa yang terbaik menurut diri kita sendiri atau menurut orang lain, melainkan yang terbaik dari kita di hadapan Tuhan. Dengan kata lain, bukan apa yang orang lain miliki, bukan juga apa yang ingin kita miliki, tetapi apa pun bakat yang ada pada diri kita saat ini, itulah yang sepatutnya kita lakukan sebagai pelayanan terbaik bagi Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita memikirkan dan menggali kelebihan apa saja yang telah disediakan Tuhan di dalam diri kita masing-masing. Lalu, renungkanlah dengan cara apa kita dapat berkontribusi pada pertumbuhan rohani keluarga, gereja, dan lingkungan sosial kita. Mari kita tawarkan yang terbaik dari kita sebagai instrumen untuk memuliakan Tuhan di komunitas kita. [ABL] Baca Gali Alkitab 8 Terkadang indahnya sebuah perjalanan bukan dikarenakan oleh apa yang ada di sepanjang jalan atau di tempat tujuan, melainkan dengan siapa kita menempuh perjalanan itu. Demikianlah bangsa Israel yang sedang menuju ke Tanah Perjanjian. Mereka bebas dari perbudakan Mesir karena TUHAN yang membebaskan; mereka tahu ke mana mereka harus berjalan karena TUHAN yang menuntun; mereka bisa bertahan di padang gurun karena TUHAN yang memelihara. Maka, apa artinya perjalanan jika TUHAN tidak menyertai. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |