Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/02/15 |
|
Senin, 15 Februari 2010
|
|
Judul: Tanda zaman dan ragi Orang Farisi dan orang Saduki adalah dua kelompok yang sebenarnya berbeda dalam keyakinan. Mereka menuntut tanda ajaib dari Yesus sebagai bukti bahwa Ia berasal dari Allah (hal ini telah diminta oleh ahli Taurat dan orang Farisi dalam Mat. 12:38-42). Ironis, mereka meminta tanda, padahal Allah terus menyatakan tanda-tanda kepada mereka melalui kedatangan Yesus dan mukjizat yang Dia lakukan, yang membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Niat mereka yang jahat, kemunafikan, dan ketidaksetiaan mereka kepada firman Tuhan membuat Yesus menolak permintaan mereka, selain menunjuk kepada tanda nabi Yunus yang telah Dia sebut (Mat. 12:38-42). Pertama ialah tanda Yunus yang melambangkan Yesus yang mati dan bangkit. Kedua ialah pemberitaan Yunus yang mendatangkan pertobatan bagi orang-orang Niniwe. Namun mereka tidak menerima Yesus sebagai Anak Allah yang diutus oleh Bapa. Mereka benar-benar buta rohani. Bukan hanya tidak dapat melihat tanda nabi Yunus, tetapi juga tidak memahami tanda yang telah ditunjukkan Allah dalam diri Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan. Padahal saat itu Ia ada di tengah-tengah mereka, menyampaikan berita yang berasal dari Allah. Kebutaan rohani, kejahatan, dan ketidaksetiaan kepada firman dari para pemimpin Yahudi itu membuat Yesus mengingatkan para murid-Nya agar berhati-hati terhadap ragi. Yaitu pengajaran yang tidak berdasarkan kebenaran firman karena berasal dari tradisi buatan manusia. Mereka penuh kemunafikan karena mereka sendiri tak mau melakukannya. Berbeda dengan mereka, kita harus menerima Yesus yang sudah mati dan bangkit agar kita boleh hidup bagi Allah. Di samping itu, kita tidak boleh terpikat oleh ajaran yang tidak jelas kebenarannya. Sebaliknya harus mengujinya agar kita tetap teguh berdiri dalam kebenaran firman Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |