Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/02/12 |
|
Rabu, 12 Februari 2025 (Minggu ke-5 sesudah Epifani)
|
|
Bekerja merupakan bagian dari ibadah, sehingga pekerjaan harus dilakukan dengan sepenuh hati. Sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada Allah, kita menaati aturan yang berlaku, menjalankan disiplin, dan menunjukkan profesionalitas. Dari pemikiran ini, sebagian orang beranggapan bahwa mereka tidak boleh berhenti bekerja. Tidak mengherankan bila mereka dibingungkan dengan teks seperti nas bacaan hari ini. Allah memerintahkan umat-Nya bukan untuk bekerja secara nonstop, tetapi sebaliknya, ada istirahatnya juga. Mereka bekerja selama enam hari dan harus berhenti pada hari ketujuh, yakni hari Sabat (12-15). Perintah untuk berhenti bekerja dan beristirahat tidaklah menentang budaya kerja yang giat. Allah berkehendak agar kita menguduskan hari-Nya bukan untuk melarang kita menjadi rajin dan terampil. Perintah ini adalah kewajiban untuk kepentingan manusia dalam relasinya dengan Allah sebagai tanda perjanjian abadi yang dilakukan turun-temurun (16-17a). Hari Sabat mengingatkan umat akan status mereka sebagai umat pilihan yang kudus dan Allah yang menebus, menguduskan, dan menyertai mereka adalah Allah Yang Mahakudus. TUHAN sendiri menjadi model dan teladan dari perintah-Nya ini. Apabila TUHAN yang adalah Allah Pencipta alam semesta berhenti pada hari ketujuh (17b), maka sudah sepatutnya bagi umat-Nya untuk setidaknya satu hari seminggu berhenti dari pekerjaan sehari-hari mereka dan beribadah kepada-Nya. Sebagai penerima perjanjian kekal, kita mengakui bahwa perintah hari Sabat juga berlaku pada masa kini. Namun, di tengah dunia yang gila kerja dan budaya kerja tanpa henti, banyak orang mengabaikannya. Memang kita bekerja setiap hari karena kebutuhan diri dan keluarga kita, tetapi kita harus mengadakan waktu untuk berhenti. Di sela-sela kesibukan, sediakanlah waktu tenang untuk merenungkan kebaikan Tuhan. Sebagai orang-orang yang telah ditebus dan diselamatkan, nikmatilah hari Tuhan dan terimalah waktu istirahat untuk mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan. [EMR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |