Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/02/12 |
|
Jumat, 12 Februari 2016
|
|
Judul: Pengakuan akan Yesus Yesus mengkonfirmasi pengenalan para murid tentang siapakah diri-Nya sewaktu mereka di wilayah Kaisarea Filipi. Yesus menanyakan pendapat orang, kemudian pendapat murid-murid sendiri (27-29). Variasi penyebutan nama Yesus oleh orang lain maupun murid-murid menunjukkan pemahaman dan harapan mereka tentang Dia. Petrus menjawab Yesus adalah Mesias. Penyebutan ini harusnya disertai pemahaman tugas kemesiasan Yesus. Tetapi, Yesus tidak ingin identitas-Nya diberitakan saat itu (30). Hal ini mengingat penderitaan yang akan segera dialami-Nya (31). Keterusterangan Yesus dibantah oleh Petrus (32). Karena itu Yesus menegurnya secara keras dengan sebutan Iblis (33). Petrus memikirkan Mesias yang dikehendakinya, bukan yang diinginkan Allah. Yesus memaparkan syarat- syarat mengikuti-Nya dengan cara menyangkal diri, memikul salib, dan rela kehilangan nyawanya (34-37). Yesus menuntut pengakuan akan diri-Nya di tengah-tengah orang berdosa ini (38-39). Yesus juga menyatakan ada orang di antara mereka yang akan masuk ke dalam Kerajaan Allah tanpa mengalami kematian [mungkin kematian fisik, lebih tepat kematian rohani] (9:1). Tuhan menginginkan kita berani mengakui-Nya dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun. Pengakuan di mulut saja tidak cukup. Tuhan menginginkan kita juga memahami pikiran, rencana, dan syarat-syarat mengikut- Nya. Ketika kita mengakui Yesus sebagai TUHAN dan Mesias bagi diri kita, maka kita harus menerima cara-Nya menyelamatkan kita. Meski berat, itu semua menunjukkan pengakuan yang benar akan Tuhan sehingga dapat menjadi kesaksian bagi orang lain lewat kehidupan kita. Akuilah Tuhan dalam hidupmu. Taati dan lakukan segala perintah-Nya! Jangan ciptakan Tuhan menurut pemikiran dan keinginan kita. Dengan begitu, Tuhan Yesus akan diakui dalam mulut dan tindakan kita. [TNT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |