Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/02/11 |
|
Sabtu, 11 Februari 2006
|
|
Judul: Syukur dan hidup kudus Tujuan Allah memerintahkan pembangunan kemah suci dan berbagai peralatannya adalah Dia ingin hadir di tengah umat-Nya. Segala peraturan mengenai persembahan kurban adalah cara-cara yang berkenan kepada Allah agar umat-Nya dikuduskan dan layak menghampiri-Nya. Allah telah memberi petunjuk kepada umat Israel melalui Musa tentang berbagai hal mengenai pembangunan kemah suci dan berbagai peralatan di dalamnya (ayat 25:10-27:21). Dia juga sudah menetapkan peraturan bagi orang-orang yang ditetapkan untuk melayani dalam rumah-Nya (ayat 28:1-29:37). Kini, Allah menetapkan syarat bagi kehadiran-Nya di kemah pertemuan itu, yaitu kurban-kurban pagi dan sore yang terus menerus harus dipersembahkan kepada-Nya. Kurban-kurban ini adalah kurban bakaran (Im. 1:1-17) dan kurban sajian dan curahan (Im. 2:1-16). Kurban-kurban ini merupakan kurban-kurban pengucapan syukur karena kasih dan pemeliharaan Tuhan atas mereka. Ucapan syukur yang terus-menerus dipanjatkan akan membawa dampak rohani yang dahsyat. Pertama, umat Israel akan menyadari bahwa Allah mereka adalah Allah yang telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir (Kel. 29:46). Manusia gampang melupakan kebaikan Tuhan, oleh karena itu ritual seperti ini menolong mereka untuk terus mengingatnya. Kedua, umat Israel akan terus memelihara hidup kudus karena Allah yang mereka sembah adalah kudus (ayat 43-45). Tanpa kekudusan, Allah tidak akan berkenan hadir di tengah-tengah umat-Nya. Umat Allah yang sudah ditebus oleh darah Kristus, dapat menghampiri Allah dengan membawa kurban syukur berupa hidup yang kudus dan hati yang penuh pujian dan syukur. Gereja boleh sederhana bahkan fasilitasnya tidak memadai. Asalkan hati para warga gerejanya tulus mengucap syukur dan memelihara hidup kudus, Allah pasti berkenan memberkati mereka. Renungkan: Bersyukur dan hidup kudus adalah dua syarat Tuhan hadir dalam hidup Anda!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |